RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional ‘Bedah Juang Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati’ di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Seminar dalam rangka pengusulan Mayjen TNI dr. Roebiono Kertopati menjadi pahlawan nasional, itu dibuka oleh Kepala BSSN Letjen TNI (Purn), Hinsa Siburian serta dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Portugal, Rudy Alfonso; Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan tahun 2012-2016, Budiarman Bahar; Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Asvi Warman Adam; dan Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen TNI dr. A. Budi Sulistya. Juga turut hadir beberapa pimpinan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) terdahulu beserta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala BSSN, Hinsa Siburian menyampaikan, kebanyakan orang tidak begitu mengenal sosok Roebiono Kertopati. Karena sangat sedikit referensi yang menjelaskan tentang sepak terjangnya dalam sejarah perjuangan pergerakan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“TNI Angkatan Darat banyak menulis tentang sejarah para anggotanya dalam perjuangan di Tanah Air, tapi tidak ada literatur tentang Roebiono Kertopati. Saya pun mengetahui sosok dan perannya setelah menjadi Kepala BSSN,” kata Hinsa.

Hinsa menambahkan, Roebiono Kertopati adalah seorang dokter di Kementerian Pertahanan. Pada 4 April 1946 diperintahkan oleh Menteri Pertahanan saat itu untuk membentuk badan pemberitaaan rahasia bernama Dinas Code. Lalu, pada tahun 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada tahun 1972.

“Roebiono Kertopati memimpin berikut mengembangkan lembaga tersebut hingga akhir hayatnya pada 23 Juli 1984. Semangat tanpa pamrih dan integritas yang ditunjukannya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, menggerakan kami sebagai generasi penerus untuk mengusulkannya
menjadi Pahlawan Nasional,” ujar Hinsa.