RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Dewan Pakar TKN Prabowo dan Gibran, Muhammad Sirod menceritakan alasan IKN di pindahkan dan dibangun di Kalimantan Timur.

Alasannya adalah wilayah tersebut secara geografis berada di tengah dan didukung oleh kekayaan alam yang melimpah.

Menurutnya, pusat pemerintahan harus didukung dengan keadaan lingkungan alam sekitarnya. Jakarta yang terlalu pesat berkembang, tidak ditopang oleh daya dukung lingkungan sehingga berpotensi tenggelam bila dibiarkan karena turunnya permukaan air tanah.

“Ibu Kota baru itu harus melimpah dan bagus sumber airnya, Saya sudah kunjungi 60-an PDAM Se-Indonesia dan provinsi Kalimantan Timurlah yang paling sering dikunjungi,”

Ia menganggap, wilayah Penajam Pasir Utara, Tanah Gerogot, dan Balikpapan adalah kota dan kabupaten yang paling ideal untul dikembangkan sebagai pusat ibukota.

Selain luasnya area, harga tanah masih murah, potensi menjadi kota industri (minyak dan tambang) dan karena letak geografisnya yang tepat berada di tengah Nusantara. Pantaslah kemudian disebut Ibu Kota Negara.

“Secara Geopolitik kalau kita belajar di LEMHANNAS, dapat diketahui bahwa posisi IKN itu sangat bagus. Pembangunan kawasan Timur akan lebih terkejar karena hanya 1-2 jam perjalanan pesawat yang sebelumnya memakan waktu 3-5 jam.” Ujar Sirod kepada rakyat.news, Senin (25/12/2023).

Meski, katanya, pada awal perencanaan pembangunan IKN ini memang Jokowi pernah berbicara tidak akan ada anggaran APBN di Proyek tersebut, Sirod menilai itu strategi Jokowi guna menarik simpatik elit politik. Jika polos-polos aja mengatakan akan menggunakan APBN, pasti akan mendapat pertentangan luar biasa.

Sirod menekankan IKN sudah ada Undang-undang yang mengatur dan sudah banyak pihak terlibat dalam pembangunan proyek IKN dengan prinsip gotong royong khas bangsa Indonesia. Walaupun awalnya akan dipenuhi perusahaan swasta skala besar karena butuh investasi besar-besar juga,” tuturnya.