RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Penghobby touring kendaraan motor, Muhammad Sirod ikut bersuara terkait pemukulan pengendara motor oleh okn TNI di Boyolali beberapa waktu lalu.

Kang Sirod sapaan akrab Muhammad Sirod menyesalkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa kendaraan yang menggunakan knalpot bising tergolong pencemaran suara.

“Sebaiknya pemotor dan penghobby motoran tidak terlalu gegabah menggunakan knalpot racing sehingga suaranya bisa mengganggu lingkungan sekitar dan menjadi tergolong pencemaran suara.” Ujar Sirod.

Pria yang juga menjadi praktisi Digital Media ini menyarankan untuk tidak mempolitisir kejadian tersebut.

“Penghobby motor yang menyukai motor ber-CC 250 ke bawah ini menyarankan semua pihak tidak mempolitisir anak bangsa yang memang harus didisiplinkan karena abai berlalu-lintas dengan baik.” Kata Sirod.

Disisi lain, Sirod juga sangat menyanyangkan tindakan oknum TNI yang main hakim sendiri

“Tidak dibenarkan oknum TNI yang main hakim sendiri walau dapat memaklumi bila di situasi begitu, siapapun akan gampang tersulut karena suara knalpot yang menyalak.” Pungkas Sirod.

Sirod juga meminta untuk kejadian ini tidak dibenturkan dengan politik praktis oleh salah satu pasangan calon.

“TNI kenapa musti dibentur-benturkan lagi ke politik praktis oleh salah satu paslon, padahal oknum anak muda yang dipukuli TNI ini pun belum jelas kenapa ada tindakan seperti itu tepat di depan markas Kopassus Boyolali.” Ucap Sirod.

Sirod mengatakan, masyarakat sudah mulai menurunkan stigma rezim orde baru (orba) tetapi ada saja elit politik yang menggunakan kejadian ini dengan ancaman.

“Kita itu dah capek-capek nurunin rezim orba di 98, capek-capek ngikutin pola demokrasi ultra-liberal seperti sekarang ini, tapi kok elit dan calon presidennnya ada yang sumbu pendek dan main ancam-ancam segala.” Tegas Sirod.

Pendiri FAP NKRI yang pernah diundang oleh Persaudaraan98 pimpinan Eli Salomo di Tebet ini, menyayangkan pihak-pihak yang kurang sabar dan kurang telaten membina relawannya agar mengikuti pilpres dengan riang gembira

Seperti yang diketahui, Pengendara motor yang diduga salah satu relawan pasangan Capres dan Cawapres dianiaya oknum TNI di Boyolali, Sabtu (31/12/2023) dikarenakan pengendara tersebut menggunakan knalpot yang bising sehingga mengganggu ketentraman wilayah militer tersebut.