RAKYAT NEWS, JAKARTA – Saat ini, banyak sekali kasus bullying yang terjadi didalam dunia pendidikan di indonesia, hal ini diungkapkan langsung oleh Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Taufiq Damardjati saat ditemui di The Langham Hotel Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).

“Kalau kita bicara bullying itu sebenarnya bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang selalu kami (Kemendikbud Ristek) gaungkan,” katanya, dikutip dari kompas.com

Ia mengatakan ada tiga dosa dunia pendidikan di Indonesia yang saat ini dicegah oleh Kemendikbud, yaitu perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan radikalisme.

Sampai saat ini, Kemendikbud telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut, mulai dari mengadakan pendidikan karakter hingga kurikulum.

Lanjutnya, dalam kurikulum Kemendikbud punya proyek Pelajar Pancasila dengan tema yang berkaitan dengan bullying. Dengan mengajarkan konsekuensi dari setiap perilaku yang dilakukan oleh anak-anak.

“Kalau dari perspektif kurikulum, kami punya di dalam proyek profil Pelajar Pancasila tema-tema dengan bullying,” lanjutnya.

“Sehingga anak-anak ketika mengikuti proyek disadarkan bahwa ini banyak mudaratnya, ketidakbermanfaatannya, baik itu yang sifatnya verbal atau yang sampai sifatnya fisik,” ujarnya

Untuk pendidikan karakter, telah diserahkan pada Kemendikbud pada Pusat Pendidikan Karakter (Puspeka).

Bukan hanya siswa, Kemendikbud juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada para guru, karena menurutnya terkadang guru yang melakukan perilaku tersebut.

“Termasuk juga bagaimana memberikan pemahaman pada guru. Kadang-kadang yang mempromosikan bullying itu mohon maaf, gurunya sendiri,” terangnya,

Oleh karena itu, Dia mengimbau kepada para siswa yang mengalami bullying, kekerasan, atau hal negatif lainnya agar melapor dan akan ditindak lanjut oleh Dinas Pendidikan setempat.

“Dari kami mendorong dari segi kebijakan, Dinas Pendidikan bisa dalam hal penindakannya,” pungkasnya.