RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) imbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dengan harga murah. Imbauan tersebut karena adanya laporan jemaah umrah tidak dapat balik ke Tanah Air.

“Tiga hari lalu, ada 13 jemaah umrah yang tak bisa pulang karena uang yang disetorkan tidak dibayarkan tiket pesawat,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Jaja Jaelani, dalam agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Minggu (24/3/2024), mengutip detikcom.

Selain itu, pihaknya juga menerima laporan adanya ribuan jemaah yang tidak bisa berangkat umrah. Karena uang yang disetorkan disalahgunakan oleh pengelola KBIH.

“Rupanya harga yang ditawarkan di bawah ketentuan referensi yang ditetapkan. Kita itu minimal Rp 23 juta, nah travel itu hanya Rp 15 juta,” tuturnya.

Ia meminta kepada masyarakat agar tidak gampang tertarik dengan biaya haji dan umrah yang murah. Karena bisa saja berpotensi gagal berangkat atau tidak pulang.

“Travel yang menawarkan biaya di bawah referensi harus melaporkan kepada direktur jenderal,” ujarnya.

Bukah hanya itu, pihaknya juga menerima laporan ada lima jemaah yang diamankan aparat Arab Saudi saat berbelanja usai Tarawih.

“Jemaah ini menerima banyak titipan dari teman-temannya, sehingga belanja banyak. Nah persoalannya mereka nongkrong di depan toko dengan tas belanja yang banyak. Mereka tidak bawa paspor, akhirnya diamankan aparat sana,” bebernya.

Satu lagi masalah hukum menjerat jemaah haji asal Indonesia. Yakni, kata Jaja, jemaah yang bercanda soal bom dalam pesawat sehingga menyebabkan delay.

“Jemaah itu divonis 10 bulan dan dilarang ke Arab Saudi selama 10 tahun,” ungkapnya.