Muhammad Sapri Andi Pamulu, Ph. D, disamping kesibukannya sebagai Direktur Indah Karya namun tidak abai dengan amanat yg disandangnya pada organisasi lain. Hal ini dapat dilihat dalam dua tahun kepemimpinannya di Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka yg disingkat denga nama Perwira LPMT, telah mengukir banyak prestasi dan meninggalkan jejak yang bernilai dalam pembangunan Sulawesi Selatan. Dalam periode ini, berbagai kegiatan dan inisiatif telah dilaksanakan dengan tujuan memperkaya budaya, sejarah, dan pengetahuan masyarakat.

Salah satu momen penting adalah pertemuan Akbar Wija La Patau Matanna Tikka di Soppeng, sebuah momentum bersejarah yang menggalang berbagai elemen masyarakat untuk merajut kembali ikatan kebersamaan dan kebanggaan akan warisan budaya lokal. Festival Budaya Gau Maraja menjadi perayaan kekayaan budaya yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga dan mempromosikan tradisi-tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu.

Di samping itu, seminar internasional mengenai Sejarah Sulawesi Selatan menjadi wadah penting untuk menggali lebih dalam akan sejarah daerah, memperluas wawasan, dan memperkuat jaringan akademik baik secara lokal maupun internasional. Bedah buku Catatan Harian La Paptau juga menjadi momen yang memperkaya pemahaman akan sejarah dan budaya lokal, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus menggali pengetahuan dan mempertahankan nilai-nilai luhur.

Kepemimpinan Muhammad Sapri Andi Pamulu di Perwira LPMT telah memberikan dorongan yang kuat dalam membangun Sulawesi Selatan yang lebih maju dan berbudaya. Jejaknya yang berkesan dalam memperkuat identitas dan kebanggaan lokal, serta memperluas cakrawala pengetahuan masyarakat, akan terus diingat dan diapresiasi dalam perjalanan pembangunan daerah ini ke depannya.

Penulis : H. Ahmad Saransi