JAKARTA – Pasca meninggalnya 132 orang akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengaudit bangunan tersebut.

Baca Juga: Kemenkumham Sulsel Harmonisasi 2 Ranperda Provinsi Sulsel

Dirinya bersama tim melancarkan evaluasi teknis terkait kondisi Stadion Kanjuruhan dan mendapatkan sejumlah catatan penting terkait keselamatan penonton.

 

“Hasil evaluasi tim, ada tujuh rekomendasi dan tiga (diantaranya) berhubungan langsung dengan kejadian kecelakaan,” kata Basuki dilansir dari CNNIndonesia.com.

 

Pertama, terkait dengan tangga tribun. Pada tribun ekonomi, tidak ada tangga untuk akses para penonton. Pada tribun tersebut, langsung tempat duduk tanpa single seat.

 

Kedua, terkait dengan jenis-jenis pintu yang ada di dalam Stadion Kanjuruhan. Ada pintu dorong atau harmonika dan juga pintu yang mengayun. Pintu tersebut terlalu dekat dengan akses tangga dari tribun penonton.

 

“Untuk pintu, pada saat orang turun dari tangga itu langsung menuju pintu. Sehingga, dalam kondisi panik dan mungkin gelap, kemungkinan jatuh karena curam dengan anak tangga yang tidak standard,” ujar Basuki.

 

Ketiga, tidak ada pintu darurat yang bisa diakses penonton pada saat terjadi kondisi yang tidak ideal. Di stadion itu, hanya ada pintu servis yang bisa diakses oleh ambulans atau pemadam kebakaran.

 

“Tidak ada pintu darurat, yang ada pintu servis. Enam pintu untuk ambulans atau pemadam dan sebagainya itu, ada. Tapi tidak bisa diakses oleh penonton yang ada di tribun. Jadi walaupun pintunya besar, bisa masuk mobil, tapi tidak bisa diakses penonton yang ada di tribun,” ujarnya.

 

Sementara itu empat hasil evaluasi lainnya adalah terkait penerangan, kamar kecil bagi penonton yang tidak layak, perimeter penyangga untuk para penonton dan pagar pembatas yang bisa dengan mudah diloncati oleh penonton.