JENEPONTO, RAKYAT NEWS – Dandim 1425/Jeneponto, Letkol Inf Agus Tanra, S.Ag bertindak selaku Inspektur Upacara pada Hari Kesadaran Nasional, di Lapangan Upacara Kantor Bupati Jeneponto, Jl. Lanto Dg. Pasewang Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Jum’at, (17/03/2023).

Bertindak sebagai Perwira Upacara, Kapten Inf Abd. Hakim, Pasi Pers Kodim 1425/Jeneponto, Komandan Kpacara Letda Inf Muh. Amin, Ws. Pasi Ter Kodim 1425/Jeneponto, Pasukan Pengibar Bendera Merah dari Satuan Pol-PP Kabupaten Jeneponto.

Dandim Jeneponto Letkol Inf Agus Tanra dalam sambutannya mengatakan setiap tanggal 17 setiap bulannya, rutin kita melaksanakan kegiatan upacara pengibaran Bendera dirangkaikan dengan upacara Hari Kesadaran Nasional, ucap Agus Tanra.

Kegiatan ini sebagai bentuk, wadah untuk memantapkan, meningkatkan kembali rasa cinta tanah air kita, dan menanamkan rasa memiliki Bangsa dan Negara yang sangat kita cintai ini.

“Ini merupakan suatu bukti nyata, bahwa kedamaian yang kita rasakan sekarang ini tidak serta-merta akan tetapi ada perjuangan para pendahulu kita, bukan saja materi bahkan sampai titik darah penghabisan dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, kita hanya diminta untuk bersama-sama berdiri kurang lebih 10 menit untuk mengibarkan Bendera sebagai tanda bahwa kita mencintai tanah air ini. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan yang masih ada kegiatan pada pelaksanaan upacara, keterangan tidak ikut bersama-sama untuk berdiri sejenak mengangkat tangannya sebagai Penghormatan dan tanda cinta kita kepada Bendera Merah Putih.

“Saya selaku Dandim Jeneponto mengajak kepada kita seluruhnya, selaku Tentara Nasional Indonesia dalam bela negara di dalam undang-undang mengingatkan, sudah mengatur bahwa kewajiban untuk bela negara itu sesuai dengan posisi profesi kita masing-masing, “ajak Dandim Jeneponto.

TNI-POLRI mungkin mengangkat senjata bilamana sewaktu-waktu ada ancaman di dalam negeri kita, akan tetapi seluruh warga Negara Indonesia punya kewajiban dalam Bela Negara, di antaranya anak sekolah belajar dengan baik di sekolahnya, pegawai negeri disiplin waktu dan bekerja dengan maksimal untuk Bangsa dan Rakyat.

“Oleh karena itu, mari kita membuka, mengingat kembali apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno bahwa “Perjuanganku lebih mudah karena hanya melawan penjajah, akan tetapi Perjuangan kalian jauh lebih sulit karena melawan Bangsa sendiri,” imbuhnya.

Ketika di bawah penjajahan, musuh terbesar bangsa adalah penjajah. Penjajah menjadi musuh bersama. Namun setelah penjajah pergi, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai masalah utamanya soal persatuan.

Berbagai cobaan dan masalah mulai dari masalah sosial, masalah ekonomi, dan berbagai masalah lainnya, akan menguji persatuan bangsa. Perbedaan-perbedaan yang ada bisa membuat rakyat terpecah belah dan saling berperang.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa meridhoi, merahmati segala aktivitas, kegiatan kita, dan dinilai sebagai ibadah oleh Allah Subhanah Wata’ala, pungkas Dandim Jeneponto.

Hadir dalam kegiatan, AKBP Andi Erma Suryono, SH., S.I.K (Kapolres Jeneponto), Muh. Arifin Nur, S.H., M.H., (Sekda Jeneponto), Hendarta, S.H., M.H., (Kasi Intel Kejari Jeneponto), Mustakbirin, SH., M.H., (Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Jeneponto),
Abd. Makmur, S.Sos., M. Adm. Pemb., (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto),
Drs. Nur Alam, M.Si., (Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Jeneponto), Para pimpinan OPD Kabupaten Jeneponto, Para Staf Ahli Pemda Kabupaten Jeneponto, Para Kabag Setda Kabupaten Jeneponto dan Pasukan Upacara.

Penulis : Penerangan Kodim 1425/Jeneponto (Serda Irfan).