“Kalau alga tidak, dia tidak seperti pencemaran logam berat atau apa,” kata Ahmad dosen Kelautan Unhas.

 

RAKYAT.NEWS, Selayar – Fenomena air laut mendadak hijau di pesisir pantai Benteng Utara, Kabupaten Kepualauan Selayar, Sulawesi Selatan, membuat ikan banyak yang mati. Peristiwa itu diketahui terjadi pada, Selasa, 17 Januari 2023. Belum diketahui penyebab pasti apa yang membuat air laut menghijau.

Namun bermunculan banyak pendapat terkait fenomena itu. Salah satunya, dugaan penyebab air berubah warna karena dominasi populasi alga hijau. Tumbuhan itu disebut-sebut menjadi dugaan penyebab matinya ikan. Lantas apakah ikan yang mati karena Alga berbahaya bila dikonsumsi manusia?, simak penjelasannya.

Dosen Kelautan Universitas Hasanuddin, Ahmad Bahar menjelaskan, ikan yang mati karena alga tidak berbahaya dikonsumsi. “Kalau alga tidak, dia tidak seperti pencemaran logam berat atau apa,” kata Ahmad saat berbincang dengan Rakyat.news saat dihubungi Kamis, 19 Januari 2023.

Di pesisir pantai itu menurut Ahmad, ikan mati diduga karena kekurangan oksigen. Alga yang begitu berlimpah membuat sinar matahari terhalangi masuk ke dalam permukaan air. “Cuman biasanya kalau ikan banyak mati berlimpah begitu dia hanya kekurangan oksigen,” ucapnya.

Meski masih bisa dikonsumsi, ikan yang mati tetap beraroma amis. “Tapi kita tetap bisa mengonsumsi, tapi kan dia bau begitu jadi tidak bagus lagi. Kalau pencemaran misalnya dari tambak atau industri yang biasa itu yang berbahaya bagi kerang-kerang dan ikan karena dia biasa membuang bahan yang beracun berbahaya,” terang Ahmad.

Pada dasarnya lanjut Ahmad, alga hijau adalah makanan ikan. Namun karena jumlah yang melimpah dan menutup semua permukaan air, ikan tidak mendapat pasokan oksigen maksimal di dalam air.