Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan jelas tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 8 triliun, yang mayoritas untuk mendukung kebutuhan ekspansi jaringan.

Hingga akhir Juni 2023, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 150.261 BTS (2G & 4G), dengan jumlah BTS 4G sebanyak 97.125 ribu unit.

Jumlah BTS 4G ini tumbuhan 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 59% (fiberized).

Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik yang tumbuh sebesar 21% YoY.

Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Juni 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 9,97 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,67x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 8,4 triliun. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD.

Sebesar 39% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 61% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 44%, menjadi Rp 4,50 triliun.

Terus Memimpin di Layanan FMC

Sejak dua tahun terakhir, XL Axiata telah mencanangkan visi sebagai “Operator Konvergensi Terdepan di Indonesia” (Leading Converged Operator in Indonesia).

Untuk mewujudkan visi tersebut XL Axiata juga terus berupaya keras membangun fondasi yang kuat melalui organisasi yang juga terkonvergensi, demikian juga pada IT, jaringan, hingga distribusi.

Hasilnya, saat ini semua aspek tersebut sudah terkonvergensi, dan menempatkan XL Axiata terus menjadi yang terdepan di bisnis baru ini.