Gagal Panen

Kondisi pertanian cabe di Kabupaten Sleman mengalami kondisi sulit selama beberapa bulan terakhir.

“Produksi cabe di Sleman sudah minus sejak Septem­ber lalu. Banyak yang kena hama,” ungkap Kepala Bidang Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Pangan dan Ke­hutanan (DPPK) Sleman, di Sri Harmanta seperti dikutip media online, pada akhir pekan.

Dia menuturkan, buruknya kondisi pertanian cabe terjadi karena faktor cuaca. Tingginya curah hujan membuat tanaman cabe rentan terkena hama. Sehingga hasil panen pun tidak optimal. Menrutunya, cabe merah dan hijau yang biasanya dapat dipanen selama tiga bulan, kini hanya bertahan sebulan.

Sementara itu, cabe rawit yang biasa dapat dipanen 16 kali, sekarang hanya lima sampai tujuh kali. Menurut Sri, hampir seluruh wilayah pertanian cabe di Sleman mengalami puso, atau tidak menghasilkan. Ke­cuali daerah tanah berpasir, seperti di Turi, Pakem, dan se­bagian Cangkringan. Sementara wilayah yang mengalami penu­runan produk cabe besar sangat drastis meliputi Mlati, Seyegan, sebagian Ngaglik, dan sebagian Kalasan.

sumber : rmol.co