LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk senantiasa ingin hadir memberikan kontribusi positif untuk masyarakat yang berada di area pemberdayaan karena telah menjadi komitmennya.

Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan dengan menggelar Rembuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi pelaku usaha binaan PT Vale yang berada di empat wilayah pemberdayaan, meliputi Kecamatan Nuha, Wasuponda, Malili dan Towuti.

Rembuk UMKM dilaksanakan di Gedung Ontae Luwu, Kamis (26/10/2023).

Pada kesempatan tersebut, PT Vale bersama Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Anatowa menghadirkan pelaku UMKM lainnya dengan memberikan motivasi agar senantiasa belajar bersama tentang cara meningkatkan usaha.

Dipandu oleh beberapa pendamping program, kegiatan dihadiri 62 UMKM dengan beragam usaha dari kerajinan, kuliner (kue kering, kripik, kopi dan lainnya) yang dikemas berbeda dengan kegiatan Rembuk sebelumnya.

Kali ini para pelaku UMKM diajak untuk secara langsung mengungkapkan permasalahan atau kendala dalam menjalankan usaha.

Kemudian lewat sesi talkshow, tiga orang pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk membagikan kisah perjalanan usahanya untuk memotivasi peserta yang lain.

Ketua Bumdesma Anatowa Otolu, Zulfikar Arna Odenjar mengatakan, Rembuk UMKM menjadi agenda rutin mempertemukan sesama pelaku UMKM, jika sebelumnya prosesnya berjalan satu arah. Kali ini, dilaksanakan berbeda dengan memberikan kesempatan ke pelaku UMKM menyampaikan keluh kesahnya dan dicatikan solusinya bersama.

“Rembuk kali ini peserta diberikan ruang agar bisa menyampaikan keluh kesahnya dalam menjalankan usaha, kemudian kita cari solusinya bersama sehingga bisa saling memotivasi satu sama lainnya,” katanya.

Zulfikar berharap agar para pelaku UMKM dapat bersinergi mewujudkan UMKM binaan PT Vale yang maju dan berkembang.

“Kalau ingin maju bersama, mari kita belajar bersama dan berkolaborasi untuk memajukan UMKM Luwu Timur. Saya juga ingin mengajak UMKM untuk tidak sekedar berjualan, tetapi juga naik level dengan memperkaya pengetahuan tentang berbisnis,” imbaunya.