Unismuh Makassar Sukses Jadi Tuan Rumah Milad ke 111 Muhammadiyah Tingkat Wilayah Sulsel
MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) sukses menjadi penyelenggara Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah Tingkat Wilayah Sulsel. Acara digelar di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, Ahad (26/11/2023).
Kegiatan milad ini diikuti sekitar 5000 warga Muhammadiyah se Sulawesi Selatan. Dalam acara ini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse membacakan pidato milad, dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Agung Danarto menyampaikan amanat.
Acara juga dimeriahkan dengan tari 4 etnis dan tari ganrang Bulo yang dipersembahkan murid TK Aisyiyah Mamajang. Selain itu ada pertunjukan seni Pencak Silat Tapak Suci dari Siswa SMP Muhammadiyah 12 Karunrung. Ada pula persembahan Sinrilik dan penayangan video Sejarah Muhammadiyah Sulsel.
Dalam penyampaian sambutan Selamat Datang sebagai tuan rumah, Wakil Rektor II Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri menegaskan bahwa usia 111 tahun Muhammadiyah bukanlah sembarang usia, melainkan sebuah tonggak sejarah bagi organisasi yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia.
“Dengan peringatan Milad Muhammadiyah kali ini, kita menyaksikan bagaimana Muhammadiyah telah berperan secara nyata di NKRI, mencakup aspek pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan lainnya,” ungkapnya.
Prof Andis, sapaan akrab Wakil Rektor II Unismuh ini menambahkan, melalui perayaan Milad Muhammadiyah di Unismuh Makassar, mereka memiliki niat dan harapan untuk selalu hadir dan berkontribusi dalam memajukan Muhammadiyah di tengah masyarakat. Dia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pimpinan Wilayah yang telah memberikan kepercayaan kepada Unismuh Makassar sebagai penyelenggara acara Milad.
Ia juga mempromosikan Kampus Unismuh Makassar. “Unismuh Makassar, dengan delapan fakultas dan program pascasarjana, telah membuktikan eksistensinya sebagai almamater di bawah naungan Muhammadiyah. Kami berharap seluruh keluarga besar Muhammadiyah, terus mengajak generasi muda untuk bergabung di Unismuh Makassar,” ungkapnya.
Prof Andis menjelaskan bahwa Unismuh Makassar akan membuka pendaftaran mahasiswa baru mulai 1 Desember 2023 hingga 20 Agustus 2024. Namun bagi para pendaftar hingga bulan Maret 2024, akan dibebaskan dari biaya formulir.
Selain itu, Andis juga menyebut bahwa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar telah beroperasi, meskipun grand opening masih menunggu waktu yang tepat.
“Bagi warga Muhammadiyah yang ingin memeriksakan diri, RS PKU Muhammadiyah saat ini sudah menerima pasien,” tambahnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse dalam pidato Milad menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang memiliki visi misi untuk membangun dan memajukan bangsa serta mencerdaskan anak bangsa.
Dengan tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”, Prof Ambo Asse, menegaskan peran Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan dan sosial untuk membangun bangsa serta menjaga lingkungan hidup.
“Ikhtiar Menyelamatkan Semesta sebagaimana tema perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah dimaksudkan sebagai seruan dan harapan kepada segenap warga dan penghuni bumi untuk bersama-sama memelihara lingkungan hidup yang di mana alam semesta ini diserahkan sepenuhnya kepada umat manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan ini juga bagi kepentingan bersama,”ujar Prof Ambo.
Sementara itu PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto mengungkapkan bahwa semua makhluk dimuka bumi ini, Muhammadiyah meyakini bahwa eksploitasi yang berlebihan terhadap alam semesta itu bisa bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.
Apa yang disampaikan Agung Danarto seiring dengan tema Milad ke-111 Muhamadiyah yakni ‘Ikhtiar Menyelamatkan Semesta’ yang menurutnya
Dalam paham yang diyakini Muhammadiyah bahwa alam ini diciptakan Allah bukan hanya untuk manusia tetapi untuk seluruh makhluk yang ada sehingga karenanya manusia harus berbagi dengan semua makhluk yang ada untuk agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk semua makhluk.
Muhammadiyah meyakini bahwa eksploitasi yang berlebihan terhadap alam semesta ini sebagai produk paham materialisme atau kapitalisme itu bisa bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam karena dalam konsep materialisme dan kapitalisme si pemilik capital atau pemilik modal dia bisa mengeksploitasi alam sedemikian rupa untuk kepentingan dirinya dan kelompoknya.
“Nah inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya kerusakan alam yang luar biasa yang mungkin tidak pernah terbayangkan pada masa-masa sebelumnya,” urai Agung.
Hadir pula sejumlah tokoh, seperti Ketua PP Muhammadiyah Prof Irwan Akib serta pejabat Pemprov Sulsel, Dr Iqbal Samad Suheb yang mewakili Penjabat Gubernur Sulsel.
Dalam milad ini, ada pula pemberian penghargaan kepada dua tokoh Muhammadiyah Sulsel yang dianggap berjasa dalam pengembangan dakwah dan pendidikan. Kedua tokoh yang diberi penghargaan yakni KH Muchtar Waka dan Dr Abu Bakar Malinta.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan