PLN Berhasil Jaring 14 Kerja Sama Global dalam COP28
Darmawan memaparkan, emisi yang dihasilkan dari sektor ketenagalistrikan Indonesia saat ini sekitar 260 juta metrik ton. Jika dibiarkan, maka jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1 miliar metrik ton pada tahun 2060.
Untuk itu, PLN mengambil langkah agresif dengan mendesain ulang Rancana Usaha Pengadaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional dan menghapus rencana penambahan 13 Gigawatt (GW) pembangkit berbasis batubara.
Langkah ini mampu menghindarkan emisi hingga 1,8 miliar metrik ton CO2.
”Seperti kita ketahui bersama, saat ini kami bersama dengan Pemerintah Indonesia telah menyelaraskan Rencana Usaha Penambahan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) paling hijau sepanjang sejarah di Indonesia. Kami bersyukur rencana heroik ini mendapatkan dukungan penuh dari komunitas global, sehingga dengan kolaborasi ini kami yakin akselerasi transisi energi Indonesia akan berjalan dengan signifikan,” papar Darmawan.
PLN juga mengembangkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Skema ARED secara agresif akan menambah kapasitas pembangkit PLN 75% dari energi terbarukan dan 25% dari gas.
”Dengan langkah yang apik serta dukungan penuh dari dunia internasional, PLN Optimis mampu mewujudkan trilema transisi energi, di mana energi yang kita hasilkan memiliki harga yang terjangkau oleh masyarakat (affordability), keamanan pasokan listrik (security), dan keberlanjutan (sustainability),” tutur Darmawan.
Darmawan menekankan, transisi energi juga penting untuk mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas nasional dengan menciptakan lapangan kerja.
Di saat bersamaan, hal ini juga akan memberikan kesejahteraan pada masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, serta mampu menjaga lingkungan.
”Transisi energi ini sangat penting kita lakukan dalam menyediakan energi berkelanjutan bagi masyarakat kita. Di sini saya ingin menyampaikan bahwa kami berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memperlambat pemanasan, jika memungkinkan, untuk mendinginkan bumi,” tutup Darmawan.**
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan