“Dimana prinsip-prinsip implementasi inovasi sosial yang dilakukan dengan dasar pemetaan sosial yang dilakukan lebih dulu diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat dan mampu mengembangkan masyarakat agar menjadi masyarakat yang berdikari dan mandiri,” ujarnya.

Sekilas Sekolah Anak Percaya Diri dan Kampung Energi Berdikari Bacukiki

Lebih lanjut Fahrougi mengatakan program pemberdayaan masyarakat yang berjalan di unit operasi peraih PROPER Emas misalnya Program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) IT Makassar, program ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi kondisi sosial anak-anak di daerah pesisir agar lebih percaya diri dan mampu menggali minat bakatnya.

Namun lebih dari itu, inovasi sosial melalui pendekatan kurikulum yang dibuat bersama dengan berbagai pihak seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Pendidikan, LPH Apik bahkan muspida setempat serta aktor lokal disana, mampu mewujudkan sebuah ekosistem pendidikan non formal yang diterima di masyarakat dan mencetak anak-anak yang berprestasi.

“Paling penting dampak multiplier effectnya meluas ke seluruh lapisan masyarakat dan terasa manfaatnya. Dari program SAPD dampaknya meluas kepada ibu-ibu orang tua siswa yang kita dampingi pembentukan UMKM. Dampak ekonomi, sosial bahkan lingkungan melalui pembentukan filtrasi air di lingkungan Kelurahan Pattingaloang, Kota Makassar ini,” ujarnya.

Hal ini pun sama dengan Kampung Energi Berdikari Bacukiki di Kota Parepare, program ini mampu mengubah masalah yang berupa kotoran sapi menjadi solusi energi bersih biogas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tidak hanya untuk rumah tangga namun juga UMKM.

Lebih lanjut dengan antusias Fahrougi mengungkapkan melalui program ini pun slurry dari biogas dimanfaatkan kelompok tani untuk membuat pupuk organik dan lebih jauh lagi melalui kegiatan yang berbasis waste management ini, Kampung Bacukiki melalui program Pemberdayaan Masyarakat yang diinisiasi Pertamina Fuel Terminal Parepare ini mampu meraih penghargaan PROKLIM Utama tahun 2023.