Temukan Pisang dari Palopo Dijual di Pasar Karisa, Begini Reaksi Pj Bupati Junaedi
JENEPONTO – Hal yang tidak nyaman dirasakan oleh Pj Bupati Jeneponto, Junaedi ketika melakukan kegiatan operasi pasar bersama jajaran Forkopimda, Bulog dan Perangkat Daerah, kemarin dulu.
Pasalnya, Junaedi menemukan pisang yang dijual oleh pedagang berasal dari daerah Palopo. Pj Bupati Jeneponto mampir disalah satu kios penjual pisang langsung bertanya ke pedagang.
“Ini pisangta dari mana bu?” sontak pedagang tersebut menjawab, “kami beli dari Palopo pak, kami yang kesana bawa mobil pickup.” Mendengar jawaban pedagang tersebut, Junaedi langsung memanggil Kadis Pertanian dan menyampaikan, “tolong pak kadis dipikirkan juga bagaimana pisang ini bisa secara mandiri kita penuhi.
“Pisang ini tanaman budaya masyarakat Jeneponto dimana-mana pasti ada di seluruh wilayah Jeneponto, tidak butuh perawatan khusus, akan tetapi saya yakin kita ini masih defisit produksi pisang dibandingkan kebutuhan konsumsi,” kata Junaedi.
Dikatakannya, kelebihan pisang karena dikonsumsi oleh semua level usia mulai bayi hingga usia lanjut, kita harus punya rencana kedepan, bahwa yang namanya kedaulatan pangan, semua kebutuhan pangan harus dipenuhi secara mandiri, bahkan kita berharap dengan potensi lahan yang luas di daerah ini, kita bisa jadi daerah supplier pisang di selatan Sulawesi Selatan, malu tonjaki kalo pisang saja diambil dari daerah Luwu Raya,” kata Junaedi dengan nada heran.
Belakangan ini, Pj Bupati Junaedi selalu menyampaikan harapan agar potensi sumber daya alam yang ada di Jeneponto hendaknya dioptimalkan pemanfaatannya, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, disisi lain pemerintah juga harus senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait komoditi yang ideal untuk dikembangkan dan memiliki skala ekonomi yang lebih baik dibandingkan komoditi lain.
“Pisang ini potensinya bisa ditanam 2.000 pohon perhektar, jika harga 100 ribu saja pertandan buahnya, berarti petani bisa dapat 200 juta per sekali panen dalam jangka waktu paling lama 9 bulan, untuk panen selanjutnya biasanya sisa 4 bulan, sehingga bisa 3 kali panen setahun, pasti petani akan meningkat pendapatannya” tutup Junaedi.
Sekedar diketahui pisang ini juga menjadi prioritas Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, bahkan memimpikan Sulsel ini menjadi penghasil pisang terbesar di Indonesia, termasuk mendorong agar setiap daerah terdapat peningkatan bibit pisang yang dikelola langsung oleh masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan