Laporan : Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB)

JENEPONTO – Berbagai kegiatan di bulan suci Ramadhan dilakukan oleh mereka yang berpuasa, bisa diisi dengan melakukan kegiatan ibadah ataupun kegiatan yang lain untuk melupakan rasa dahaga selama penantian waktu berbuka puasa.

Salah satunya adalah ngabuburit. Istilah ‘ngabuburit’ pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Ngabuburit mempunyai makna sebagai kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadhan. Tapi tahukah kalian isitilah ngabuburit berasal darimana?

Tahukah Anda, ternyata istilah ngabuburit berasal dari bahasa sunda. Menurut kamus bahasa sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS) yakni dari kalimat ngalantung ngadagoan burit yang artinya bersantai sambil menunggu sore.

Namun seiring berjalannya waktu istilah ngabuburit sudah tersebar luas bukan hanya dikenal di masyarakat Sunda, tapi juga di berbagai daerah.

Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB) mengikuti salah satu kegiatan ngabuburit di Kampung Lembangloe, Kecamatan Binamu, Ngabuburit di kampung ini sedikit berbeda dari tempat lain, jika biasanya ditempat lain dilakukan dengan berburu takjil, tapi di kampung Lembangloe sekelompok pemuda ngabuburit dengan kegiatan ammekang juku (memancing ikan) di sungai Lembangloe, Selasa (19/3/2024).

Warga Lembangloe Ngabuburit sambil memancing ikan

Aktifitas memancing ini bukanlah hal baru bagi mereka, tetapi kegiatan memancing di bulan Ramadhan ini sangatlah dinantikan oleh mereka karena ada keseruan di saat menantikan saat berbuka puasa.

Tonteng salah seorang warga Lembangloe yang aktif memancing setiap sore menjelang buka puasa, menuturkan kalo memancing di bulan Ramadhan ini beda daeng, sepertinya tidak dirasa haus kalo sudah di pinggir sungai,

“Kalo sudah duduk maki di pinggir sungai daeng, ndak dirasami lapar sama haus,” kata Tonteng.