Soppeng, Rakyat News – Setelah bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Soppeng, Supriansa di Rumah Jabatan Wakil Bupati, bakal calon Wakil Gubernur Sulsel, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar kemudian mengunjungi sejumlah tokoh masyarakat Soppenh di Desa Patampanua, Kecamatan Marioriawa, Rabu (6/12).

Dalam kesempatan tersebut, pasangan Nurdin Halid ini melakukan diskusi dengam tokoh masyarakat setempat. Di antaranya, Haji Sainuddin. Ia menuturkan dukungannya kepada pasangan nasionalis-religius pada Pilgub Sulsel. 

Menurutnya, pasangan tersebut merupakan pilihan ideal karena mewakili kebutuhan masyarakat Sulsel dalam menentukan pemimpin. Terutama, sosok yang mampu mengurangi degradasi moral yang dapat timbul di tengah-tengah masyarakat. 

“Kita masih merindukan sosok pemimpin yang berlatar belakang religius. Sosok itu kami sudah melihat jauh hari di seorang ustad Aziz,” terangnya. 

Karena itu, masyarakat setempat selalu mendukung Aziz Qahhar di setiap perhelatan pesta demokrasi. Baik di dua kali pilgub dan pemilihan anggota DPD, daerah Marioriawa selalu mutlak memenangkan Aziz Qahhar.

“Makanya dengan majunya lagi beliau ini kita akan sama sama lagi berjuang untuk kemenangannya” tutupnya

Hal tersebut turut diungkapkan oleh tokoh masyarakat lainnya, Ridwan. Menurutnya, pasangan cagub-cawagub yang paling komplit hanyalah pasangan NH-Aziz. Sebab, kata Ridwan, perpaduan antara tokoh pengusaha dah tokoh religius ini sangat tepat dengan kebutuhan masyarakat Sulsel.

“Ini tidak berlebihan karena nyata adanya. Nurdin Halid yang paham akan koperasi dan ekonomi akan bergerak di sektor itu sesuai dengan tagline NH AZIZ yakini membangun dengan ekonomi kerakyatan dan Ust Aziz yang dari latar belakang religi akan mencerdaskan generasi dan masyarakat dengan program keummatan,” urainya.

Adapun Aziz Qahhar merespon sangat positif tokoh masyrakat tersebut dengan memaparkan program yang digagas NH-Aziz. Di antaranya, memberi pinjaman usaha skala kecil tanpa bunga, menggratiskan perlengkapan sekolah, kesehatan berbasis KTP. Khusus program keummatan, di antaranya, menaikkan insentif imam masjid dan guru mengaji, membenahi wc masjid dan tempat wudhu, serta mendirikan rumah qur’an di setiap desa. (*)