CILACAP, RAKYAT NEWS – Dua hari ini, cuaca pada sore hari di Cilacap tidak terkecuali di wilayah Cilacap bagian Barat terasa dingin. Sementara itu, sepekan terakhir cuaca di sore hari terasa biasa dan hanya malam hari yang terasa dingin.

Fenomena tersebut menurut penjelasan Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, lantaran wilayah Cilacap memiliki suhu yang cenderung rendah di saat musim kemarau.

“Saat ini sudah berada pada musim kemarau, dan memang karakter musim kemarau di wilayah Cilacap memang umumnya memiliki suhu yang cenderung lebih rendah yang menyebabkan cuaca terasa dingin,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo melalui Prakirawan Cuaca, Adnan Dendy Mardika, saat dikonfirmasi Rakyat.news Sabtu, 13 Juli 2024.

Lebih lanjut, adapun salah satu sebabnya, yakni adanya hembusan dari daratan Australia.

“Kondisi ini umumnya fluktuatif tergantung dinamika atmosfer. Bahkan terkadang di bulan September di daerah Dieng terjadi embun upas karena suhu yang teramat dingin,” sebut Adnan.

BMKG Cilacap juga mengimbau kepada masyarakat, supaya sebaiknya tetap sedia payung/jas hujan di siang hari.

“Karena walaupun di musim kemarau, hujan juga masih dapat terjadi bergantung kondisi atmosfer yang mempengaruhi,” kata Adnan.

Mengenai upaya dalam menghadapi musim dingin, pihaknya mengimbau kepada masyarakat saat di malam hari untuk mempersiapkan selimut maupun penghangat ruangan.

“Selimut dan penghangat ruangan tetap diperlukan karena suhu terdingin umumnya terjadi di dini hari, terlebih jika cuaca saat malam hari cerah tanpa awan,” ujarnya.

Adapun berdasarkan pantauan, bahwasanya suhu minimum pada Juli ini yang tercatat di wilayah kota Cilacap pada tanggal 12 dini hari yaitu 24°C.

“Sementara itu, suhu lebih dingin dimungkinkan terjadi di wilayah yang lebih tinggi seperti Majenang, Cimanggu, dan sekitarnya,” pungkasnya.