MAKASSAR – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla optimis meskipun ibukota Kabul jatuh ke tangan Taliban, Afghanistan tak jatuh dalam pertumpahan darah dan perang saudara.

Jusuf Kalla, saat menjabat Wakil Presiden periode 2014-2019, mewakili Pemerintah RI, beberapa kali terlibat dalam perundingan dan berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, serta para petinggi Taliban. Bahkan perwakilan Pemerintah Aghanistan dan Pemimpin Politik Taliban, secara bergantian diundang makan di kediaman dinas Wakil Presiden RI, Jalan Diponegoro Menteng – Jakarta Pusat.

“Baik Taliban maupun Pemerintah Afghanistan sama-sama meyakini bahwa mereka bersaudara dan tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan oleh tentara Amerika Serikat,” ujar Jusuf Kalla

Baca Juga: Insiden Senjata Api Serius Keyham, Enam Korban Tewas Termasuk Pelaku

Saya kenal baik dengan Presiden Ashraf Ghani dan Kepala Kantor Politik Taliban Mullah Abdul Gani Baradar. Akhir Desember tahun lalu, saya bertemu Presiden Ghani di Kabul. Sedangkan Januari 2021 lalu saya bertemu Mullah Baradar di Doha, Qatar. Mereka akan berupaya menyelesaikan secara damai konflik di Afghanistan yang sudah berjalan hampir 30 tahun.

Mereka (pihak Taliban) juga sudah menyampaikan tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan, apalagi Kedubes RI, kata Kalla (senin, 16/08/2021)

Jusuf Kalla menambahkan, dunia kini menantikan masa depan Afghanistan setelah Taliban berkuasa. “Saya harapkan Afghanistan terbuka dengan kerjasama dengan negara-negara lain yang tidak punya kepentingan politik, tetapi kerjasama perekonomian.

Indonesia punya peran penting di Afghanistan dalam menjajaki perdamaian kemarin, sehingga Pemerintah Indonesia juga harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan, pasca penarikan tentara asing akhir bulan agustus ini.

Jusuf Kalla : Afghanistan Tidak akan Perang Saudara