Satu hal yang membuat banyak keresahan yakni kejahatan penipuan yang saat kita sadar, rupanya korbannya adalah diri kita. Orang-orang di luar sana dengan leluasa memakai identitas kita tentu untuk melakukan hal-hal negatif. Saya juga mengalami peristiwa tak nyaman, ketika banyak kolega dekat menghubungi saya, nama dan foto saya dipakai dari meminjam uang, sampai menawarkan jual beli kendaraan, melalui tulisan ini saya ingin berpesan agar tidak mudah terpengaruh oleh modus pelaku, kejahatan seperti yang saya alami boleh jadi juga terjadi pada diri anda. Karena dilakukan dengan teknologi maka akan sulit untuk bisa diatasi.

Edukasi peperangan di era digital ini sudah harus dan mendesak untuk disikapi. Ada banyak korban yang mengaku dan ada juga yang tak ingin hal itu dipublikasikan. Saya tentu berfikir bahwa resiko dari pengalaman saya tentu tidak boleh dialami oleh kawan-kawan lain. Mari kita bersama mengatasi perilaku menyimpang ini. Kejahatan dunia maya juga sudah diprediksi, sebagai ancaman era digital sejak teknologi informasi dan komunikasi mulai berkembang pesat pada akhir abad ke-20, ketika komputer pribadi mulai menjadi umum, para ahli mulai memperingatkan tentang ancaman peretasan dan virus komputer. Buku “Neuromancer” oleh William Gibson pada 1984, juga telah jelas memperkenalkan konsep “cyberspace” dan potensi ancamannya.

Camba Maros, 8 Juli 2024
Penulis : Zulkarnain Hamson
Penulis Buku Etika Digital