RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pasukan militer Israel menembakkan serangkaian roket ke Lebanon selatan setelah lapangan bola di Majdal Shams, yang berada di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai oleh Israel, diserang oleh sebuah roket pada Sabtu (27/7).

Militer Israel mengumumkan bahwa pasukan angkatan udara menargetkan wilayah Lebanon dan Lebanon selatan dalam serangan ini.

“Pasukan angkatan udara Israel sepanjang malam menargetkan sejumlah target Hizbullah di dalam wilayah Lebanon dan Lebanon selatan, termasuk gudang senjata dan infrastruktur di wilayah Chabriha, Borj El Chmali, Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalathine, Khiam, dan Tayr Harfa,” demikian keterangan militer, seperti dikutip Reuters, Minggu (28/7).

Al Jazeera melaporkan bahwa serentetan serangan juga terjadi di sejumlah wilayah Lebanon selatan seperti Kota Tyre, Kota Abbasiya, dan Burj al-Shemali.

Kedua kota, Abbasiya dan Burj al-Shemali, terletak di dalam wilayah Lebanon, dan bukan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Israel biasanya menargetkan wilayah perbatasan seperti Tayr Harfa, Khiam, dan Ram al-Thalathine.

Meskipun serangan semacam ini yang menargetkan daerah dalam wilayah Lebanon sudah pernah terjadi sebelumnya, pemerintah Lebanon mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk semua serangan terhadap warga sipil.

“Hal ini cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa ada situasi serius di mana pemerintah Lebanon mengutuk serangan terhadap Israel, meskipun faktanya wilayah tersebut merupakan wilayah pendudukan,” demikian lapor jurnalis Al Jazeera.

Setidaknya 12 orang tewas akibat serangan roket di lapangan bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, pada Sabtu (27/7).

Otoritas Israel menyalahkan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon atas serangan tersebut.

“Serangan Hizbullah hari ini telah melanggar batas garis merah, dan responsnya akan sesuai dengan itu. Kami sedang mendekati momen perang habis-habisan melawan Hizbullah dan Lebanon,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz kepada Axios.