RAKYAT NEWS, JAKARTA – Sebuah film dokumenter berjudul Stern, yang diproduksi untuk Al Jazeera, mengungkap “sesuatu yang tersembunyi” di balik sejarah Israel yang terkadang kelam yang secara periodik kembali muncul.

Menurut laporan dari middleeasteye, Sabtu (3/8/2024), film tersebut fokus pada Avraham Stern, sosok pendiri Stern Gang, sebuah kelompok milisi Zionis yang terkenal dengan kebenciannya terhadap kehadiran Inggris di Mandat Palestina.

Stern, seorang imigran asal Polandia yang menetap di Palestina pada tahun 1920-an, memperjuangkan peningkatan migrasi Yahudi dan pengusiran Inggris sebagai entitas “asing” dari wilayah yang dianggapnya sebagai tanah orang Yahudi.

Keengganannya terhadap Inggris membuatnya mau berkolaborasi dengan Nazi untuk menghilangkan kehadiran Inggris dari mandat tersebut.

Stern Gang menyerang target-target Inggris dan bahkan sesama Yahudi yang menjadi pesaingnya, bahkan selama Perang Dunia Kedua sedang berlangsung. Di sisi lain, kelompok Zionis lain seperti Irgun dan Haganah, menjaga ketertiban dengan tidak menyerang Inggris selama mereka berperang melawan Nazi.

Setelah berbagai serangan bank dan pertempuran yang menyebabkan korban jiwa, Stern akhirnya ditangkap dan tewas pada tahun 1942 pada usia 34 tahun.

Tindakannya pada waktu itu membawa rasa malu pada gerakan Zionis, menyebabkan Haganah memburu anggota Stern Gang.

Namun, Stern dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan di Israel, bahkan sebuah desa dinamai sesuai namanya.

Film mengungkapkan bahwa beberapa warga Israel merasa tidak nyaman dengan kebenaran yang tidak menguntungkan dan mungkin ada kegelapan di balik pahlawan gerakan Zionis.

Meskipun mengaku bahwa Stern melakukan tindakan kejam, mereka cenderung melihatnya dalam konteks tujuan yang lebih besar yang baik.

Putra Stern, Yair, menganggap remeh aksi ayahnya bersekutu dengan Nazi sebagai hal yang tidak penting demi menyelamatkan orang Yahudi di Eropa.