Bisnis, Rakyat News – Bagi para pencinta kuliner khas Jepang mungkin sudah familiar dengan kudapan Japanesse Puff Snack dengan isian berbagai macam rasa Fla. Bentuknya unik menyerupai camilan Jepang seperti Taiyaki yang diolah menggunakan adonan berwarna kuning kecokelatan.

Kumayaki juga sepert itu. Proses pembuatan snack Kumayaki ini setelah adonan dituangkan ke dalam cetakan, kemudian di panggang dalam wajan cetakan, “lalu snack tersebut di suntik Fla dengan berbagai varian rasa, jadilah snack Japannese Puff ala Kumayaki,” kata Adi Bagus, Owner Kumayaki.

Keunikan yang dimiliki Kumayaki ini adalah memiliki taste dan tekstur produk yang berbeda. Selain itu bentuk yang sangat unik yaitu karakter umum di Jepang Rillakuma. Soal harga Kumayaki di banderol mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp18 ribu.

Berbicara soal konsep bisnis, Kumayaki sendiri mengadopsi snack Jepang. Dimana selain dari segi rasa Kumayaki juga menonjolkan karakter yang sangat kuat dari bentuk dan packaging dimana tidak akan ditemukan di manapun. “Jika dibandingkan dengan kompetitor produk kami sangat berbeda, dari segi rasa, konsep, hingga tekstur, kami bisa dikatakan pionir untuk snack Japanesse Puff, “ kata Adi dengan bangga. Adapun strategi yang di garap di bisnis Kumayaki ini dengan meningkatkan kualitas dan sistem bisnis yang solid. Inovasi dalam hal rasa dan topping tanpa menghilangkan karakter Rillakuma sendiri di bisnis ini pun menguatkan untuk bersaing dengan kompetitor yang menyerupai produknya.

Sejauh ini bisnis ini cukup diminati para customer dan franchisee. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan 13 gerai yang tersebar di Jakarta. Bogor, Banjarmasin. Jambi. Solo. Yogyakarta, Semarang, Surabaya. Medan, dan Makassar. Adi optimis dengan bisnis yang dilakoni nya saat ini. Jika dilihat peluangnya masih besar untuk membuka usaha kategori Snack di Indonesia terutama Kumayaki yang memiliki keunikan sendiri. Demand masyarakat masih tinggi terhadap produk-produk kekinian seperti Kumayaki ini.

Tahun ini menjadi tahun pertama Kumayaki di Franchisekan, meski tergolong baru, Adi tak khawatir jika bisnisnya ini di Franchisekan. Ia percaya diri untuk memulai memasarkan produk lewat sistim Franchise. Setelah sering ia mengikuti pameran kuliner dan respon masyarakat benar-benar percaya dengan produknya. Hal ini terbukti dari hasil penjualan yang signifikan setiap kali mengikuti pameran. “Dalam perhitungan ROI yang kami tawarkan, besaran keuntungan kalo dinominalkan rata-rata mencapai Rp 15 juta per bulan. Dengan perhitungan balik modal sekitar 4 bulan saja,” papar Adi.

Soal investasi untuk bergabung menjadi Franchiseenya, calon mitra harus menyediakan investasi sebesar Rp 30 juta. Itu hanya sekali seumur hidup kontrak kerja samanya. Investasi ini sudah termasuk perlengkapan umum seperti mesin pemanggang 2/pcs. Kemudian bahan adonan, serta 24 macam perlengkapan pembantu lainnya. Sebagai catatan fasilitas ini belum termasuk booth dan sewa lokasi.

“Untuk bantuan support, tim pusat akan memberi bantuan berupa video atau bahkan trainer yang siap membantu dan mendampingi dalam startup awal memulai bisnis ini,” ujar Adi. (mf)