RAKYAT NEWS, JAKARTA – Militer Bangladesh mengambil alih pemerintahan setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina mengumumkan pengunduran diri dan melarikan diri ke India akibat tekanan massa yang terus meningkat.

Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, secara resmi mengumumkan pengunduran diri Hasina melalui siaran televisi nasional.

Zaman juga menyatakan bahwa pemerintahan sementara akan segera dibentuk untuk menangani situasi tersebut.

“Negara ini telah banyak menderita, ekonominya terpukul, banyak orang terbunuh, sudah saatnya menghentikan kekerasan,” kata Waker dalam pidatonya yang ditayangkan di seluruh stasiun televisi nasional.

Beliau menjamin akan menegakkan keadilan atas segala kejahatan dan ketidakadilan yang terjadi serta meminta dukungan rakyat untuk menyelesaikan masalah bersama secara damai.

“Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan menegakkan keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan. Kami meminta kalian untuk percaya kepada militer negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan saya jamin kalian tidak akan patah semangat,” kata Zaman seperti dikutip Reuters.

“Saya meminta Anda semua untuk sedikit bersabar, beri kami waktu dan bersama-sama kita akan dapat menyelesaikan semua masalah. Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke jalan damai dan tanpa kekerasan,” paparnya menambahkan.

Pengumuman Zaman tersebut datang setelah demonstran menguasai istana Perdana Menteri Bangladesh menyusul kabar Hasina melarikan diri ke India.

Channel 24 Bangladesh melaporkan ribuan pendukung menyerbu istana PM dengan membawa bendera negara, bahkan ada yang naik ke atap istana sambil mengibarkan bendera Bangladesh.