RAKYAT NEWS, JAKARTA – Rumah sakit dan klinik di seluruh India mengalami keadaan darurat akhir pekan ini setelah para tenaga kesehatan termasuk dokter melakukan mogok kerja selama 24 jam sebagai bentuk protes atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata.

Lebih dari satu juta dokter dan perawat diprediksi terlibat dalam aksi tersebut seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu (17/8).

Terkait dengan situasi darurat, rumah sakit telah meminta bantuan staf fakultas, mahasiswa sekolah kesehatan, dan siswa untuk membantu menangani situasi medis yang kritis.

Pihak pemerintah India setelah bertemu dengan perwakilan asosiasi medis, meminta dokter dan perawat untuk kembali bekerja demi kelancaran pelayanan publik.

Aksi mogok kerja ini dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat atau sekitar pukul 7.30 WIB di seluruh India. Asosiasi Medis India (IMA) mengumumkan bahwa prosedur medis dan konsultasi pasien tertentu akan dihentikan selama mogok kerja.

“Dokter-dokter junior sudah melakukan aksi lebih dulu, jadi sekarang artinya 90 persen dokter akan melakukan aksi,” ujar juru bicara IMA di Telangana, Sanjeev Singh Yadav kepada Reuters.

Dokter spesialis di Kolkata, Sandip Saha, menyatakan bahwa dia hanya akan menerima kunjungan pasien dalam keadaan darurat selama periode mogok kerja.

Kepala Menteri di Bengal Barat, yang mengawasi wilayah Kolkata, mendukung demonstrasi para tenaga medis dan menyerukan agar investigasi terhadap kasus tersebut dipercepat dan pelaku diberikan hukuman maksimal.

Pada Selasa (12/8), sekitar 8 ribu tenaga kesehatan termasuk dokter di India melakukan protes di berbagai rumah sakit setelah seorang dokter magang diserang secara brutal di Kolkata.

Para demonstran mengecam kejadian tersebut dan menuntut keadilan serta peningkatan keamanan bagi para pekerja medis.