Kata Mereka Tentang Kinerja Apik Andi Sudirman Sulaiman Selama Pimpin Sulsel
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Sosok Andi Sudirman Sulaiman (Andalan), Gubernur Sulawesi Selatan Periode 2021-2023 yang dalam keseluruhan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, ia lakukan semata mata untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat.
Baik itu di sekor ekonomi, kesetaraan hukum, birokrasi, hingga pelayanan prima tanpa pandang bulu.
Bukan rahasia lagi, Andi Sudirman Sulaiman berkepribadian lurus yang telah membawa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berjalan dengan menjunjung tinggi integritas, dibuktikan dengan keberhasilannya mengembalikan kepercayaan publik ditengah kondisi dinamika politik Pemerintahan saat itu.
Berikut ini kesaksian para akademisi dan pakar terkait kinerja apik pria kelahiran Bone 25 September 1983 itu.
Guru Busar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof Dr Indrianty Sudirman menuturkan, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman berhasil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui banyak program strategis yang dijalankan.
Program strategis yang dimaksud, seperti pengembangan infrastruktur, penguatan sektor agrikultur (pertanian, perikanan, peternakan), penguatan UMKM, pengembangan investasi dan kemitraan termasuk dengan luar negeri, dan perbaikan tata kelola serta reformasi birokrasi.
“Termasuk juga beliau concern pada peningkatan kualitas SDM. Beliau banyak memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang penting untuk mendukung aktivitas ekonomi, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya sehingga mempermudah akses transportasi barang di wilayah Sulsel,” ujarnya belum lama ini.
Menurutnya, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman ketika menjabat berhasil membuat ekonomi Sulsel berdaya tahan kuat. Dia banyak memberikan bantuan dan subsidi kepada petani dan nelayan, serta meningkatkan bantuan peningkatan teknologi pertanian.
“Selain itu, beliau aktif menarik investasi dari luar dan membangun kemitraan dengan nasional dan internasional. Itulah kenapa pertumbuhan ekonomi Sulsel bisa solid,” tukasnya.
Terbukti, ekonomi Sulsel kumulatif selama tahun 2022 terhadap tahun 2021 kembali mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,09 persen. Kemudian berlanjut selama tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,51 persen.
Kesaksian lain datang dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Prof. Muhammad Isran Ramli.
Ia mengatakan, bahwa Civitas Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sangat bangga melihat salah satu alumninya bisa mengemban amanah memimpin Provinsi Sulsel.
“Kami sebagai Civitas Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin turut berbangga dan turut mensupport beliau berkarir lebih jauh, bukan hanya dibidang keteknikan tapi juga dibidang pemerintahan,” katanya.
Lebih jauh ia menilai, Andi Sudirman merupakan salah satu alumni Fakultas Teknik Unhas terbaik dengan segala capaian-capaian cemerlang selama berkarir baik di bidang engineering maupun bidang pemerintahan.
“Kemarin kita ketahui, beliau terpilih dari Wagub, kemudian Gubernur, tentunya keberhasilan beliau patut untuk kita sampaikan ke adik-adik mahasiswa baru kita, bahwa beliau adalah salah satu contoh profil bagaimana seorang alumni Fakultas Teknik itu bisa sukses dan bisa berkarir bukan hanya di bidang engineering, juga di bidang non engineering. Dan buktinya sudah ada,” tegas Prof. Muhammad Isran Ramli.
Pengamat yang juga ahli pertanian, Abdul Haris Bahrun begitu mengapresiasi program Mandiri Benih Andalan yang digagas Andi Sudirman Sulaiman selama memimpin Sulsel lebih dari 2 tahun.
“Pada zaman Pak Andi Sudirman menjadi Gubernur, beliau memang mengawal betul peningkatan produksi pertanian di Sulsel, khususnya padi, disamping tentunya juga komoditi lain melalui program Mandiri Benih Andalan,” ujarnya.
Lewat program yang mulai dijalankan pada tahun 2021 tersebut, Andi Sudirman mulai menggenjot produksi di sektor pertanian dengan intervensi berupa pemberian benih gratis kepada para petani. Adapun hasilnya, bisa dilihat dari capaian produksi beras yang surplus hingga 2,08 juta ton.
Dijelaskan, Abdul Haris, surplus yang dicapai itu, tertinggi di Indonesia, menyusul Jawa Tengah 1,79 juta ton, Jawa Timur 1,22 juta ton.
Padahal, kata dia, kalau dilihat dari luas sawah yang ada di setiap provinsi, Sulsel ini berada di nomor empat. Pertama Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
“Kenapa bisa begitu, karena program yang dijalankan Andi Sudirman terukur. Mulai dari sistem irigasi, penyediaan benih unggul yang diberikan secara gratis kepada petani, hingga pupuk,” jelas Akademisi Universitas Hasanuddin ini.
Ia melanjutkan, sejalan dengan peningkatan produksi para petani, sektor perekonomian mengalami peningkatan yang sangat positif. Tumbuh di atas lima persen pada tahun 2022.
“Dengan kepemimpinan beliau (Gubernur Andi Sudirman) yang berhasil meningkatkan produksi padi, ekonomi tumbuh di atas 5 persen. Artinya apa, perekonomian di masyarakat bagus, nilai tukar petani terhadap barang itu tinggi, dan kesejahteraan juga meningkat,” tandasnya.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan lapangan usaha, sektor pertanian merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar di Sulsel pada 2021. Ditunjukkan dengan meningkatnya produksi padi, meski secara nasional mengalami penurunan.
Dengan luas areal panen sebesar 0,99 juta hektar mampu menghasilkan produksi padi sebesar 5,09 juta ton. Jika dikonversikan menjadi beras sebesar 2,92 juta ton.
Diketahui Andi Sudirman tengah bersiap untuk melanjutkan pengabdiannya. Bersama Fatmawati Rusdi, ia akan maju bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024. (*)
Tinggalkan Balasan