Fatmawati Rusdi Komitmen Memastikan Perempuan Mendapatkan Akses yang Setara di Segala Bidang
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi, Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan adalah kombinasi dua tokoh dengan rekam jejak dan pengalaman yang moncer.
Mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bahwa Andi Sudirman Sulaiman didampingi oleh seorang tokoh politisi perempuan yang rekam jejaknya terbilang komplit. Kenyang di lembaga eksekutif maupun legislatif.
Fatmawati Rusdi pernah mengemban amanah sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2018 hingga menjadi Wakil Wali Kota Makassar.
Masih menurut AHY, sejatinya kombinasi ini akan menjadi pasangan ideal yang akan membawa kemajuan serta kemakmuran bagi Sulsel yang notabene sebagai provinsi yang sangat strategis sekaligus menjadi barometer politik, ekonomi dan sosial di Indonesia saat ini.
Fatmawati lahir pada 9 Mei 1980 di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Ia merupakan istri dari Ketua DPW NasDem Sulsel sekaligus Anggota DPR RI, Rusdi Masse.
Fatmawati Rusdi menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
Ia tercatat pernah bersekolah di SD Negeri 4 Benteng, Sidenreng Rappang tahun 1992, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Rappang, hingga lulus dilanjut di SMA Negeri 1 Rappang.
Wakil wali kota perempuan pertama di Makassar ini gigih memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ia tak pernah lelah mendorong perempuan muda untuk mengejar karir di sektor yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Meskipun menurutnya, telah banyak kemajuan yang dicapai, seperti peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan politik, namun masih banyak PR yang perlu dilakukan untuk mengatasi diskriminasi dan ketidakadilan yang masih dialami oleh perempuan di berbagai sektor.
Bagi Fatmawati, perempuan adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, dirinya mendorong kebijakan dan akan terus berupaya untuk memastikan perempuan mendapatkan akses yang setara di segala bidang, baik itu pendidikan, ekonomi, pemerintahan maupun politik.
“Kesetaraan harus dimiliki. Karena, perempuan memiliki kesempatan dan juga kemampuan yang sama di banyak bidang. Kita banyak melihat anggapan bahwa perempuan itu perannya terbatas,” ucap Fatmawati pada momen peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) tahun lalu.
Fatmawati mengatakan kesetaraan gender bukan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan dan diperjuangkan.
Oleh karenanya ia berharap, perempuan banyak diberikan ruang dan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mengambil peran di semua sektor.
“Tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan. Saya tekankan itu. Saya ajakki semua perempuan untuk bisa lebih berkontribusi, mengasah skill dan mengawal program pemerintah. Dan juga menunjukkan kemampuannya bahwa perempuan tidak lemah dan bisa melakukan banyak hal,” tegasnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan