RAKYAT NEWS, WASHINGTON – Seorang pria mencoba membakar diri dalam aksi solidaritas dengan Palestina di Washington, DC, Amerika Serikat, pada hari Ahad (6/10/2024).

Pria tersebut mengaku sebagai seorang jurnalis yang merasa bersalah karena menyebarkan berita palsu mengenai genosida di Gaza.

Foto-foto pria tersebut, yang tangan nya terbakar saat melakukan protes pro-Palestina di Washington, dipublikasikan oleh kantor berita Reuters. Terlihat orang-orang menggunakan syal Keffiyeh untuk memadamkan api.

The Washington Post melaporkan bahwa pria tanpa disebutkan namanya itu mengklaim sebagai seorang jurnalis dan mengakui kesalahannya dalam menyebarkan informasi yang salah tentang krisis di Timur Tengah.

Protes di ibu kota Amerika Serikat, dihadiri oleh sekitar 1.000 orang, merupakan bagian dari sejumlah protes di seluruh dunia yang memperingati satu tahun genosida di Gaza setelah serangan kelompok Palestina ke Israel pada 7 Oktober.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat di Black Lives Matter Plaza, dekat Gedung Putih, seperti dilaporkan oleh Washington Post.

Peserta protes diketahui berteriak meminta bantuan medis dan api saat melihat pria tersebut terbakar, dan api yang melahap lengan pria itu segera dipadamkan.

Dua petugas polisi D.C cepat merespons insiden tersebut. Salah satu petugas memegang pakaian pria tersebut sementara yang lain mengambil syal Keffiyeh yang tergeletak di tanah untuk memadamkan api yang membakar lengan pria itu.

Setelah upaya bersama warga dan petugas, api berhasil dipadamkan dan pria tersebut menyatakan bahwa dia merupakan seorang jurnalis yang salah dalam menyebarkan informasi mengenai serangan di Gaza.

Tim darurat segera menangani pria tersebut dan situasi berhasil dikendalikan dengan menutup area tersebut dari pengunjuk rasa lainnya.

Petugas memberikan instruksi kepada masyarakat untuk menjauh dari lokasi kejadian sementara penyelenggara protes meminta orang-orang melalui pengeras suara untuk menjaga jarak dari petugas.

“Pria itu dibawa ke rumah sakit setempat di mana dia dirawat karena luka yang tidak mengancam nyawa,” kata Kepala Polisi D.C Pamela A Smith dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post.