Oleh : Haerullah Lodji
(Direktur Pattiro Jeka)

Pada Kamis, 24 Oktober 2024, Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertajuk “MAUDU’NA TURATEA.” Acara ini diinisiasi oleh Bupati Junaedi Bakri dan dilaksanakan di tepi Sungai Kelara Belokallong.

Masyarakat setempat memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap perayaan ini, menganggapnya sebagai sebuah inovasi yang luar biasa.

Ide Kreatif di Lokasi Strategis

Masyarakat Jeneponto, yang dikenal sebagai komunitas religius dengan mayoritas penduduk beragama Islam, menyambut baik pemilihan lokasi acara di sungai.

Sungai Kelara Belokallong, yang berfungsi sebagai latar belakang yang indah, memberikan suasana yang lebih khidmat dalam merayakan momen penting ini.

Masyarakat menilai bahwa menggabungkan unsur wisata dan budaya Turatea dalam perayaan Maulid adalah langkah yang sangat inspiratif.

Inspirasi untuk Event Tahunan

Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan ritual, tetapi juga menjadi peluang untuk memperkenalkan budaya lokal.

Banyak warga berharap agar perayaan ini dapat dijadikan sebagai event tahunan, yang tidak hanya memperkuat ikatan antarwarga, tetapi juga menarik perhatian wisatawan.

Setelah perayaan, diskusi tentang acara ini terus berlanjut di kalangan masyarakat, menunjukkan betapa besarnya dampak yang ditimbulkan.

Nilai Ekonomi dan Sosial

Salah satu aspek yang sangat diapresiasi adalah keterlibatan para nelayan pemilik perahu katinting.

Masyarakat menganggap partisipasi mereka bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk meningkatkan ekonomi lokal. “Ini bukan sekadar tontonan, tetapi memberikan nilai tambah bagi perekonomian kami,” ujar seorang warga nelayan.

Harapan untuk Masa Depan

Di tengah euforia perayaan, banyak warga yang mengaitkan inovasi Bupati Junaedi Bakri dengan harapan akan kepemimpinan yang lebih baik di masa mendatang.