Rudlof menambahkan, Jusuf Kalla telah menunjukkan kepeduliannya terhadap GKST. Sejak menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2005, JK telah memberikan bantuan berupa kamar VIP dan kantor GKST di gedung lama, serta memfasilitasi pengadaan Ambulans melalui Kementerian Kesehatan. JK juga membantu dalam pengadaan mesin USG.

Rudolf juga menggambarkan perjuangan pembangunan RS Sinar Kasih GKST sejak September 2017. Bersama keluarga besar GKST, mereka berulang kali bertemu dengan Jusuf Kalla dan Ahmad Kalla demi kelancaran pembangunan RS yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami merasa, bahwa Pak JK dan keluarga sudah sangat peduli dalam membantu dan memberikan yang terbaik buat kami di daerah ini,” ujar Rudolf lagi.

“Tidak hanya fisik tapi juga penyediaan sumber daya manusia (SDM) untuk dokter dengan merekomendasikan dokter menjalani spesialis di RS Unhas,” imbuhnya.

Mewakili manajemen GKST, Rudolf menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Kalla Group atas pembangunan RSU Sinar Kasih GKST.

“Semoga keluarga Besar Pak JK, manajemen PT Bukaka, PT Poso Energi berlimpah berkat, sukses dalam usaha dan bahagia selalu,” tutup Rudlof.

Informasi yang terkumpul menunjukkan bahwa pembangunan Rumah Sakit Sinar Kasih GKST Tentena dimulai sejak tahun 2018. Proyek tersebut sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Setelah pandemi, pembangunan dilanjutkan dan dijadwalkan selesai pada tahun 2024.

RS tipe C dengan total biaya sekitar Rp 47 miliar ini dibangun di atas lahan seluas 7676,17 m2, terdiri dari 11 bangunan. RS ini dilengkapi dengan sekitar 100 tempat tidur serta sarana dan prasarana yang lengkap untuk pelayanan pasien.

RSU Sinar Kasih melayani berbagai layanan seperti rawat jalan, rawat inap, kamar operasi, unit gawat darurat, instalasi farmasi, penerimaan rujukan, layanan ICU, dan dilengkapi dengan ambulans.