RAKYAT.NEWS, BANTAENG – Calon Bupati Bantaeng, Ilham Azikin, menyebut memimpin pemerintahan bukanlah hal mudah. Ada banyak persoalan kompleks yang harus diselesaikan oleh bupati, sehingga dia mengajak kepada masyarakat Bantaeng untuk tidak asal memilih pemimpin saat pencoblosan nanti.

“Saya 20 tahun di birokrat. Sudah pernah melewati lima bupati di atas saya. Saya tahu bagaimana beratnya menjadi pemimpin (bupati), Bantaeng ini tidak boleh dicoba-coba,” kata Ilham saat kampanye di Bissampole, Senin (4/11/2024).

Menurut Ilham, memimpin pemerintahan tidaklah sama dengan memimpin sebuah perusahaan. Tokoh peraih Satyalancana Wira Karya ini menyebut, pemerintahan bukanlah urusan main-main karena menyangkut hajat hidup dan kepentingan orang banyak.

“Memimpin pemerintahan bukan untuk memimpin tim sukses,” katanya.

Ilham juga menyebut, pemerintahan harus dirasakan kehadirannya oleh semua masyarakat.

“Kalau orientasinya hanya untuk memberdayakan tim sukses dan pendukung saja, saya sarankan agar yang bersangkutan belajar untuk menjadi ketua panitia 17 Agustus dulu,” candanya.

Ilham mengisahkan bagaimana dirinya melewati kondisi terpuruk memimpin Bantaeng saat pandemi Covid-19. Alhamdulillah, kondisi itu berhasil dilewati dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Sulawesi Selatan.

Ilham mengaku akan terus hadir dengan program yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Bantaeng, di antaranya sektor kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Ketiga sektor inilah yang mendorong pertumbuhan IPM di Kabupaten Bantaeng.

“Sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan semuanya adalah indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Saya sengaja menjelaskan tiga indikator IPM supaya semua yang ada di sini paham. Supaya kalau ditanya IPM, jawabannya bukan yang lain, seperti itu temanku yang satu. Kalau belum mampu, jangan ya dek, jangan!” kata dia.

Sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan menjadi cermin kehadiran pemerintah dalam memberikan pengabdian dan perhatiannya untuk masyarakat.

“Saya menyampaikan ini karena saya tahu, yang ada di depan saya jauh lebih mampu untuk menjadi pemimpin ke depannya. Saudara-saudara dan adekku di depan saya, pasti bisa lebih mandiri dan hebat tanpa berdiri di belakang orang tua sambil tepuk tangan. Minta maaf adek bro, pemerintahan ini bukan untuk main-main,” katanya.

Ilham menyebut, dirinya tidak pernah hadir kampanye dengan program yang mendramatisir personal, karena berkompetisi yang baik adalah memberi harapan dengan program yang baik bagi masyarakat.

“Kalau kompetisinya hadir dengan drama-drama Korea, jangan ya dek ya, jangan!” katanya.

Menurut Ilham, kontestasi Pilkada juga bukan hanya soal pemenuhan syahwat politik, bukan pula jago membuat drama sehingga dikasihani dan dipilih.

Ruang kontestasi Pilkada merupakan ruang untuk memberikan pencerahan dan pendidikan politik kepada masyarakat. Pilkada juga bukan tempat mengintimidasi dan mengancam sesama di Bantaeng.

“Ini kita baru gas tipis-tipis ya. Pilkada bukan tempat kita saling mencederai sesama kita di Bantaeng,” katanya.

Sementara itu, calon wakil bupati yang mendampinginya, Kanita Kahfi mengatakan, malam itu malam istimewa baginya.

“Malam paling Istimewa, saat saya berulang tahun. Saya hanya minta kado istimewa yang akan kita persembahkan pada 27 November nanti. Kado istimewa itu adalah kemenangan Ilham-Kanita bersama masyarakat Bantaeng pada 27 November mendatang,” katanya.