RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengeluarkan pejabat di PT Pupuk Indonesia karena petani tidak menerima pupuk.

Kejadian di mana Amran mencopot pejabat karena masalah distribusi pupuk menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun X @kegblgn****** pada Kamis (7/11/2024).

Berdasarkan laporan dari Tribun Sultra, insiden tersebut terjadi saat Amran menghadiri acara Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan di Lapangan Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta pada Rabu (6/11/2024).

Dalam acara tersebut, turut hadir Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dan perwakilan kepala desa dari berbagai daerah.

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Sulawesi Tenggara, La Ode Alwi Haidatul, mengonfirmasi bahwa Amran mencopot pejabat karena aduan petani terkait kurangnya distribusi pupuk yang diterima pada acara di Lapangan Kementan.

Pada mulanya, Amran memanggil beberapa kepala desa ke panggung. Salah satu yang dipanggil adalah Kepala Desa Marobea, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Muslimin Salim.

Muslimin bersama empat kepala desa lainnya termasuk La Ode tiba di Lapangan Kementan. Ketika di atas panggung, Amran menanyakan kepada Muslimin dan para kepala desa lainnya tentang masalah distribusi pupuk.

Di hadapan khalayak, Muslimin menyampaikan permasalahan kuota pupuk yang terbatas bagi petani di wilayahnya.

“Masalahnya adalah pertama keterbatasan kuota pupuk. Jadi, ingin kami sampaikan bahwa satu petani itu paling banyak mendapatkan tiga pupuk,” ujar Muslimin.

Amran kemudian mendekat kepada Rahmad, memerintahkan agar pejabat yang tidak mampu memastikan kelancaran distribusi pupuk kepada petani segera dicopot dari jabatannya.

Ia juga menegaskan kepada Rahmad untuk memberikan informasi terkait pencopotan pejabat tersebut kepada dirinya.