“Dan itu juga soal harga diri keluarga Jokowi, ya harga diri juga KIM Plus dan pemerintah, maka seluruh kekuatan yang dimiliki Bobby dan timnya bergerak untuk bisa unggul, untuk bisa bagus elektabilitasnya untuk bisa teratas untuk bisa mengungguli petahana,” ucapnya.

Menurut Ujang, dampak dan pengaruh Prabowo dianggap lebih signifikan daripada Jokowi dalam kesuksesan Bobby dalam Pemilihan Gubernur Sumut.

Ia menilai bahwa Prabowo memiliki pengaruh yang lebih kuat di Sumut daripada Jokowi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, berpendapat bahwa posisi elektabilitas Edy yang berada di bawah Bobby dapat dihubungkan dengan kinerjanya selama menjabat Gubernur Sumut dalam periode sebelumnya.

Agung menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Edy yang tidak begitu baik dianggap berpengaruh terhadap elektabilitasnya di pemilihan mendatang.

“Approval rating kepuasan kinerja petahana di mata publik ya saya kira tidak terlalu memuaskan, so-so lah mungkin kisaran 60-65 persen ya jadi bukan yang outstanding,” ujar Agung.

Di sisi lain, Agung membandingkan tingkat persetujuan masyarakat terhadap Bobby yang menunjukkan angka yang cukup positif selama menjabat Wali Kota Medan.

Selain itu, Agung juga menyoroti kesalahan yang sering dilakukan oleh Edy mulai dari pernyataan hingga sikapnya.

Menurut Agung, Bobby menunjukkan sikap yang lebih santun dan tenang dibandingkan Edy, hal tersebut dianggap penting bagi para pemilih yang rasional.

“Jadi hal semacam itu kan penting untuk pemilih rasional,” ucap dia.

YouTube player