Makassar, Rakyat News – Pilwali Makassar dipastikan bakal head to head. Hingga pendaftaran di KPU tertutup, hanya ada dua Bapaslon yang mendaftar, yakni Pasangan petahana Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) dan penantang Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Kedua kandidat Wali Kota masing-masing menggandeng figur perempuan. Danny menggandeng Indira sementara Appi menggandeng Cicu. Keduanya adalah politisi muda yang memiliki pengalaman politik yang matang.

Cicu adalah Wakil Ketua DPRD Sulsel yang juga menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Makassar. Sementara Indira adalah Wakil Ketua DPRD Makassar yang pernah menjabat sebagai Bendahara NasDem Makassar sebelum didepak.

Lantas siapa yang memiliki kontribusi kekuatan elektoral?

Akademisi UIN Alauddin Makassar, Muhammad Ridha menilai kontestasi Pilwali Makassar masih sulit ditebak. Hingga saat ini masih sangat dinamis serta tensi politik masih cukup tinggi. Dua Bapaslon, menurutnya sudah pasti mengkonsolidasikan kekuatan melalui jejaring politik. 

Menurutnya, Danny sudah tepat menggandeng Indira. Hal yang menguntungkan lantaran Indira dinilai sebagai wakil yang dapat membantu program yang sudah berjalan di periode pertama. Selain itu Indira juga, tidak dikaitkan dengan salah satu faksi politik di Makassar. 

“Salah satu keuntungan pak Danny  menggandeng Indira, saya kira dia merupakan sosok baru yang tidak dikaitkan dengan faksi politik lama di Makassar,” kata Muhamad Ridha melalui pesan singkat, Kamis (11/1/2018). 

Teruntuk Cicu, Dosen UIN Alauddin Makassar ini menilai bahwa kekuatan politiknya dibantu oleh kans yang sudah terbangun. Yaitun klan mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin (IAS).

“Sementara Cicu menanggung sekaligus juga mendapatkan keuntungan dari keterikatannya dengan faksi pak Aco di Makassar. Dua-duanya saya kira cukup baik,” tegasnya