RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara, berbicara tentang perubahan signifikan yang dialami oleh Kota Daeng dalam sebuah acara dialog dengan Komunitas Kotata tentang isu perkotaan di Plazgozz Cafe, Jalan Yusuf Daeng Ngawing,  Senin (11/11/2024) malam.

Hanya Ilham Ari Fauzi dari semua kandidat Pilwalkot Makassar 2024 yang hadir untuk berdialog dengan para mahasiswa dan akademisi dalam acara yang diadakan oleh Komunitas Kotata.

Ilham merujuk pada perubahan Kota Makassar yang dulunya dikenal sebagai kota anarkis, kini telah berubah menjadi kota yang berwarna-warni dengan berbagai festival terkenal seperti Festival F8 yang sudah mendunia. Kota ini juga dikenal sebagai surga kuliner dengan ragam makanan khas yang lezat.

“Makassar dulu terkenal dengan sebutan kota anarkis, kota demo dan sebutan negatif lainnya. Tapi liat sekarang, betapa berubahnya wajah Makassar yang kini dikenal sebagai kota festival dan kuliner,” kata Ilham Fauzi.

Menurutnya, transformasi ini menjadi kebanggaan bagi warga Makassar dan menunjukkan tekad kuat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.

Salah satu contoh nyata dari transformasi ini adalah suksesnya Festival F8 yang diselenggarakan setiap tahun, menarik ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.

Ilham Ari Fauzi menegaskan bahwa Festival F8 adalah lambang dari Makassar yang baru, sebuah kota yang menghargai kreativitas, keberagaman, dan budaya.

“Festival F8 bukan hanya acara tahunan, tetapi juga menunjukkan bahwa Makassar bisa menjadi pusat kreativitas dan kebudayaan. Acara ini mempromosikan bakat lokal sekaligus menarik perhatian dunia. Kita tidak hanya dikenal sebagai kota dengan pemandangan laut yang indah, tapi juga sebagai kota dengan budaya kaya yang dapat dibanggakan di level internasional,” ujar lulusan Universitas Indonesia ini.

Di samping menjadi kota festival, peran kuliner juga penting dalam membangun citra positif Makassar. Makassar kini dikenal sebagai “Kota Makan Enak,” dengan aneka makanan khas seperti Coto Makassar, Sop Konro, Pallubasa, dan pisang epe yang populer di kalangan wisatawan.

Ilham menekankan bahwa sektor kuliner bukan hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

Ia berkomitmen untuk mendukung festival-festival kuliner di Makassar sebagai upaya untuk mengenalkan kekayaan kuliner lokal kepada lebih banyak orang.

“Kita harus terus mengadakan festival-festival kuliner yang menonjolkan makanan tradisional Makassar. Dengan begitu, para wisatawan dapat merasakan pengalaman otentik Makassar, sekaligus mendukung para pelaku UMKM di sektor kuliner,” jelasnya.

Ilham Fauzi juga menyatakan bahwa transformasi ini merupakan awal dari perubahan besar yang ingin dia dan pasangannya, Indira Yusuf Ismail (calon wali kota), wujudkan untuk Makassar.

Mereka berdua bertekad menjadikan Makassar sebagai tujuan wisata yang ramah, kaya akan budaya, dan unggul dalam bidang ekonomi kreatif.

“Saya percaya, dengan dukungan masyarakat, Makassar akan semakin dikenal dunia sebagai kota yang penuh potensi dan daya tarik. Kita ingin Makassar tidak hanya diingat sebagai kota festival dan kuliner, tetapi juga sebagai kota yang penuh kehangatan dan kreativitas,” pungkasnya.

Dengan visi ini, Ilham berharap Festival F8 dan kekayaan kuliner Makassar akan terus berkembang, menjadikan Makassar sebagai ikon kota modern yang tetap memuliakan tradisi dan warisan lokal.