Lanjut Awaluddin, menuturkan jika besarnya pasokan daya tampung yang dimiliki PLN saat ini dinilai telah memadai untuk keperluan masyarakat.

“Dengan pasokan daya yang dimiliki saat ini PLN memastikan kebutuhan listrik untuk masyarakat lebih dari cukup. Dengan pasokan yang andal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Sulawesi Selaran, Tenggara, dan Barat,” ujar Awaluddin.

Kedua, menurut Awaluddin langkah yang dilakukan PLN adalah gencar mempromosikan promo tambah daya serta percepatan proses sambung baru dan tambah daya.

“PLN sudah menyediakan aplikasi PLN Mobile untuk mempercepat seluruh proses mulai dari pasang baru, tambah daya, bayar listrik, hingga membeli token. Dengan hadirnya PLN Mobile, layanan PLN semakin mudah dijangkau dan cepat,” imbuhnya.

Ketiga, menyasar seluruh peluang pangsa pasar, mulai dari Industri Smelter, rumah tangga, sektor pertanian, budidaya ikan, pedagang kaki lima, hingga kendaraan listrik.

Guna mendukung terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Sulawesi, PLN UIW Sulselrabar telah membangun 1 (satu) Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging pertama di Indonesia Timur yang berada di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattoanging, Kota Makassar.

Kedepan, PLN UIW Sulselrabar akan menambah 2 (dua) lokasi SPKLU, 1 (satu) lokasi di Sulawesi Selatan dan 1 (satu) lokasi di Sulawesi Tenggara.

Saat peresmian SPKLU Mattoanging Bulan Juni 2021 lalu, PLT Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memberikan apresiasi atas komitmen PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat sampai dengan Electric Vehicle.

“Terimakasih kepada PLN, dengan hadirnya SPKLU pertama di Indonesia Timur ini, menandakan kesiapan PLN untuk mendukung era KBLBB,” ucap Andi Sudirman.

PLN berharap seluruh sektor bisa berjalan normal sehingga konsumsi listrik juga mulai membaik. PLN berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.