Trump Soroti Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina, Imbas Keputusan Biden
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya penggunaan berbagai jenis senjata dalam konflik Rusia di Ukraina.
Michael Waltz, penasihat keamanan nasional yang dipilih Trump, menyampaikan kegelisahan tersebut.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Waltz menyatakan bahwa keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memperbolehkan Ukraina menggunakan Army Tactical Missile System (ATACMS) dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di wilayah Rusia telah mengubah dinamika pertempuran dan menyerupai “perang parit Perang Dunia I”.
Keputusan Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan ATACMS buatan Lockheed Martin Corporation yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer telah direspons oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menandatangani doktrin nuklir baru, meningkatkan kekhawatiran akan Perang Dunia 3.
“Tiap keputusan harus berada dalam kerangka yang lebih luas untuk mengakhiri konflik,” katanya, seperti dikutip VoaNews, Senin (25/11/2024).
“Ini hanya penggiling daging yang mutlak bagi orang dan personel di garis depan,” tegasnya.
Waltz mengatakan Trump, prihatin dengan keputusan tersebut. Ini, tambahnya mengutip Trump, adalah eskalasi.
“Ini adalah eskalasi yang jelas,” kata Waltz.
“Ke mana arah eskalasi ini? Bagaimana kita bisa mempertemukan kedua belah pihak untuk perundingan perdamaian?” tegasnya.
“Bagaimana kita memulihkan pencegahan dan bagaimana kita mewujudkan perdamaian? Kita perlu, kita perlu mengakhiri ini dengan bertanggung jawab,” tambahnya.
Trump telah berulang kali menyatakan bahwa ia akan mencoba mengakhiri konflik Rusia-Ukraina sebelum dilantik sebagai Presiden AS ke-47.
Namun, Trump tidak pernah merinci rencana tersebut dan menolak memberikan informasi saat debat kampanye pada bulan September terkait keinginan Ukraina untuk menang.
Saat Ukraina diberi izin oleh Biden, negara tersebut meluncurkan serangan menggunakan ATACMS ke wilayah Rusia pada Rabu-Kamis pekan lalu, dengan menargetkan gudang senjata di wilayah Bryansk.
Tindakan ini kemudian dibalas oleh Putin dengan meluncurkan roket eksperimental baru yang menyerang Dnipro di wilayah timur Ukraina.
Di sisi lain, Waltz juga meyakini bahwa Trump akan berhasil mengembalikan perdamaian dalam waktu singkat di berbagai konflik di Timur Tengah, termasuk konflik antara Israel dan pihak militan yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Perundingan untuk menghentikan pertempuran antara Hizbullah dan Israel serta gencatan senjata di Gaza telah mengalami kebuntuan dalam beberapa bulan terakhir.
Tinggalkan Balasan