RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan adanya 11 proyek bendungan baru yang direncanakan untuk dibangun selama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Sehingga, Indonesia diharapkan memiliki total 259 bendungan.

Staf Ahli Menteri PU di bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja, menjelaskan bahwa sebelas bendungan ini merupakan proyek baru dan tidak termasuk dalam rencana pembangunan 61 bendungan yang ditetapkan pada era Presiden Joko Widodo antara 2014-2024.

“Ditambah ada 11 bendungan yang baru,” tegas Endra usai acara Forum Tematik Bakohumas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/11/2024), mengutip detikcom.

Kesebelas bendungan tersebut mencakup Bendungan Cibeet di Kabupaten Bogor, Jawa Barat; Bendungan Cijurey di Kabupaten Bogor, Jawa Barat; dan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Endra menyatakan bahwa dari total 61 bendungan yang direncanakan, saat ini sudah diresmikan 47 bendungan. Menjelang akhir tahun ini, akan ada 6 bendungan baru yang diresmikan, sehingga jumlahnya akan menjadi 53.

“Kan sekarang 47 (bendungan), sisa 14 (bendungan). 6-nya selesai sampai 2024, 8 (bendungan) meluncur 2025 ya. 8 (bendungan) plus 11 yang baru. Jadi ada 19 yang ongoing di 2025,” jelasnya.

Endra kemudian menyatakan bahwa dalam pembangunan bendungan, kebermanfaatan akan menjadi pertimbangan utama. Hal ini terkait dengan upaya bendungan dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mengenai ketahanan pangan.

“Kalau ada bendungan dibuatkan PLTS-nya. Nah itu yang disebut integrasi, artinya kemanfaatannya dari bendungan itu. Nah itu yang diutamakan oleh Pak Presiden (Prabowo). Jadi supaya ada dampak dari pembangunan bendungan itu,” ungkap Endra.

Perlu diketahui, Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pemerintah telah membangun 187 bendungan hingga tahun 2014. Jumlah ini ditambah dengan 61 bendungan yang sudah dan akan diselesaikan antara 2015 hingga 2025, serta 11 bendungan baru lainnya.