Kepala ekonom Asia di S&P Global Ratings, Louis Kuijs, pada Minggu lalu merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,1% untuk tahun 2025 dan 3,8% untuk 2026.

“Apa yang kami asumsikan dalam baseline kami adalah kenaikan (tarif) menyeluruh dari sekitar 14% saat ini menjadi 25%. Jadi, apa yang kami asumsikan sedikit lebih tinggi dari 10% pada seluruh impor dari China,” sebut Louis.

Kebijakan ini dipandang sebagai potensi penyebab ketegangan baru dalam hubungan AS-China, dengan implikasi luas bagi ekonomi global.

YouTube player