Beda Sikap Gus Yahya dengan Presidium Terkait MLB NU
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Presidium Penyelamat Organisasi Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) Bidang Hukum & Organisasi, Jafar Shodiq mengatakan bahwa MLB NU adalah legal karena diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU. Hal ini merespons pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menolak MLB NU karena dianggap ilegal.
“Muktamar Luar Biasa istilah yang legal dan diatur dalam AD/ART NU. Segala norma ketentuan dalam AD/ART adalah hal yang harus dipedomani dan menjadi rujukan bersama seluruh jamiyah Nahdliyin tidak terkecuali hanya oleh Pengurus NU,” ujar Jafar, Minggu (1/12/2024), mengutip CNNIndonesia.com.
Jafar menjelaskan bahwa MLB NU diatur dalam Pasal 74 Ayat (1) AD/ART NU yang memberikan kewenangan untuk menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa jika terjadi pelanggaran berat terhadap ketentuan AD/ART oleh Rais Aam dan/atau Ketua Umum Pengurus Besar. Menurutnya, apabila pengurus struktural PBNU memimpin MLB NU, maka penyelenggaraan ini sah berdasarkan AD/ART dan hukum.
“Untuk selanjutnya didaftarkan kepengurusan hasil MLB NU didaftarkan ke kementerian Hukum dan HAM,” kata dia.
Jafar menilai bahwa Gus Yahya telah melupakan esensi dari semangat spiritual para ulama pesantren yang menjadi nafas dan ruh organisasi. Dia menyatakan bahwa PBNU di bawah Gus Yahya telah menjauhkan diri dan meremehkan ulama-ulama pesantren.
Menurut Jafar, kepengurusan NU saat ini dinilai tidak peduli, tidak memberikan solusi, dan tidak sensitif terhadap masalah umat. Dia juga menyebutkan bahwa beberapa tokoh ulama pesantren di berbagai daerah yang telah berkontribusi baik secara budaya maupun struktural dalam NU malah dipecat.
“Bahkan naifnya hingga di bully secara terbuka di media sosial maupun pemberitaan elektronik. Sungguh sangat ironis jauh dari akhlak ke NU an. Sejarah juga mencatat dinamika dalam NU mengenai friksi atau perbedaan pandangan sudah lazim yang tentu bentuk-bentuk penyelesaian dengan cara yang ber akhlak dengan tetap menjunjung mulia keilmuan, kefaqihan tokoh-tokoh para Muharrik NU,” kata dia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan