Amnesty International: Israel Lakukan Genosida di Gaza, Harus Dihentikan Segera
*Menciptakan kondisi kehidupan yang bertujuan menimbulkan kehancuran fisik*
Laporan Amnesty International ini mendokumentasikan bagaimana Israel secara sengaja menciptakan kondisi kehidupan bagi warga Palestina di Gaza yang bertujuan untuk menggiring mereka ke kehancuran. Kondisi-kondisi ini terjadi melalui tiga pola yang terjadi secara bersamaan dan berulang kali sehingga memperparah dampak buruk yang ditimbulkan satu sama lain: kerusakan dan kehancuran infrastruktur pendukung kehidupan dan objek-objek lain yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup penduduk sipil; penggunaan perintah “evakuasi” massal yang berulang-ulang, sewenang-wenang, dan membingungkan untuk memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi; dan penolakan serta hambatan terhadap pengiriman layanan kunci, bantuan kemanusiaan, dan pasokan suplai-suplai lainnya ke dalam dan di dalam Gaza.
Sesudah 7 Oktober 2023, Israel telah memblokade total Gaza dengan memutus aliran listrik, air dan bahan bakar. Pada periode sembilan bulan yang ditinjau dalam laporan ini Israel terus melakukan blokade yang mencekik dan melanggar hukum serta mengontrol ketat akses terhadap sumber-sumber energi dan gagal memberikan akses terhadap bantuan kemanusiaan di dalam Gaza serta menghambat impor dan penyaluran bantuan kemanusiaan khususnya ke wilayah bagian utara Wadi Gaza. Hal ini memperburuk kondisi krisis kemanusiaan yang sudah terlanjur parah di Gaza. Hal ini, ditambah dengan kerusakan berat pada perumahan, rumah sakit, fasilitas air dan sanitasi serta lahan pertanian di Gaza, dan pengungsian paksa secara massal, menyebabkan tingkat kelaparan yang sangat besar dan menyebabkan penyebaran penyakit pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dampaknya sangat buruk terhadap anak-anak kecil dan wanita hamil atau menyusui, dengan proyeksi adanya konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan mereka.
Israel memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza, namun selama lebih dari satu tahun Israel berulang kali menolak mengambil langkah-langkah konkrit untuk melakukan hal tersebut, seperti membuka jalur akses yang memadai ke Gaza atau mencabut pembatasan ketat terhadap apa saja yang ada di Gaza atau bisa memasuki Jalur Gaza atau menghalangi pengiriman bantuan di Gaza sementara situasinya kian memburuk.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan