“Melihat data tersebut perlu dilakukan peningkatan pada sistem kesehatan MTBS yang ada di negara Indonesia, khususnya wilayah Sulawesi Selatan. Sasarannya mengacu pada penguatan sistem SPM (Sistem Pengendalian Manajemen) pada sarana kesehatan yang ada, peningkatan mutu dan kapasitas tenaga kesehatan, serta penyebarluasan pendidikan terkait sistem MTBS kepada seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.

Pada pertemuan kali ini, setiap perwakilan dari enam Kabupaten/Kota diberikan kesempatan untuk menyampaikan kendala dan pengalaman yang dialami terkait sistem MTBS.

Salah satu perwakilan dari Kabupaten Gowa menyampaikan kendala terkait pelaksanaan sistem MTBS.

“Pada beberapa puskesmas di Kabupaten Gowa, belum melengkapi administrasi terkait sistem MTBS. Sehingga, sistem mengalami penyendatan dalam pelaksanaannya karena bagan sistem yang tidak lengkap,” ucapnya.

Sementara itu, sebelum melaksanakan pelayanan setiap puskesmas wajib memiliki formulir MTBS untuk mendapatkan data lengkap terkait kesehatan Bayi Balita.

Jika tidak memiliki formulir MTBS, pelayanan tidak bisa dilakukan.

Untuk itu, diperlukan peningkatan dan penguatan sistem SPM dan tenaga kesehatan di tiap unit sarana kesehatan.

Henky berharap, Sistem MTBS tenaga kesehatan semakin kuat, serta angka kematian Bayi Balita dan anak dapat ditekan.

“Diharapkan sistem MTBS ini semakin kuat, ada penguatan dan peningkatan mutu pada tenaga kesehatan, dan setiap orang tua mampu mengetahui gejala-gejala dan cara mengantisipasi berdasarkan sistem MTBS, serta dapat menekan angka kematian Bayi Balita dan anak di negara Indonesia,” harapnya.