Pengelola Geopark Maros Pangkep Berupaya Pertahankan Status UNESCO Global-Warisan Dunia
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep berupaya untuk mempertahankan statusnya sebagai satu-satunya kawasan di pulau Sulawesi yang menerima gelar UNESCO Global Geopark.
General Manager Badan Pengelola Maros Pangkep Global UNESCO Geopark, Dedy Irfan, mengungkapkan bahwa pentingnya untuk mempertahankan gelar ini karena dapat melestarikan lingkungan dan juga memberikan dampak positif dari segi ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Saat ini kita berstatus UNESCO Global Geopark dan status ini direvalidasi atau diasesmen ulang oleh UNESCO setiap 4 tahun sekali, artinya kita bersiap di tahun 2026, karena statusnya ditetapkan di 2027,” kata Dedy saat jumpa pers akhir tahun di Kopi Tiam, Makassar, Selasa (24/12/2024).
Dedy kemudian menjelaskan bahwa terdapat enam langkah yang akan diambil untuk mempertahankan status Geopark tersebut. Salah satunya adalah memastikan keberlangsungan nilai geologi di kawasan tersebut dan memberikan pendidikan edukatif kepada pengunjung.
“Kemudian, memastikan manajemen Badan Pengelola dan budget yang ada itu mendapatkan dari Pemprov dan Pemkab dan bantuan program dari semua pihak,” jelas Dedy.
“Ketiga nilai edukasi dan riset di kawasan Geopark itu bisa terus ditingkatkan, kemudian bagaimana perubahan iklim itu menjadi poin penting bisa masuk dalam rencana induk atau master plan 10 tahun kedepan,” tambahnya.
Dedy mengakui bahwa sejak Geopark Maros-Pangkep diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO, jumlah pengunjung di kedua kabupaten tersebut mengalami peningkatan yang signifikan karena tempat ini sering dijadikan destinasi liburan baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Oleh karena itu, kata Dedy, pihaknya bersama para stakeholder akan berupaya untuk menjaga status UNESCO serta nilai-nilai budaya dan lingkungan untuk melindungi situs Geopark Maros-Pangkep agar tetap terjaga dengan baik.
Adapun sejumlah destinasi wisata yang terkenal pada kawasan Geopark Maros Pangkep antara lain Rammang-Rammang, Bantimurung, hingga taman arkeologi Sumpang Bita, dan lainnya. Sementara untuk wilayah laut ada Pulau Penambungan dan Kapoposang.
TENTANG MAROS-PANGKEP GLOBAL GEOPARK UNESCO
Sebelumnya, Geopark Maros Pangkep ini telah resmi memiliki status Unesco pada tahun 2023 lalu setelah pertama kali diusulkan oleh Pemprov Sulsel tahun 2015 lalu, hingga menjadi satu-satunya yang memiliki gelar tersebut khususnya di pulau Sulawesi dari total 195 situs Geopark dari 48 negara.
Kawasan ini memiliki luas ukuran 5.251,61 kilometer persegi yang di mana terbagi yang terbagi dua bagian yakni darat dan laut, dengan prsentase 55 persennya adalah wilayah laut.
Di Indonesia sendiri baru terdapat 10 kawasan yang telah ditetapkan oleh Unesco sebagai status Unesco Global Geopark.
Adapun kawasan Geopark lainnya di Indonesia memiliki status antara lain 9 Nasional Geopark dan 5 Aspiring Geopark.
“Di seluruh dunia ada 195 Geopark di 48 negara. Dan Maros Pangkep satu-satunya di Sulawesi saat ini,” tegas Dedy.
Selain itu, Geopark Maros Pangkep UNESCO memiliki sebanyak 800 goa dan sebagian besarnya pernah ditinggali oleh manusia prasejarah yang kemudian meninggalkan kreasi atay karya berupa lukisan dinding goa atau ‘Rock Art’.
Bahkan, salah satu dari ratusan goa tersebut memiliki peninggalan lukisan Rock Art tertua di dunia yang diperkirakan dibuat pada 40.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan