RAKYAT NEWS, JAKARTA – Polisi mengungkapkan bahwa pelaku penabrakan massal saat perayaan Tahun Baru 2025 di New Orleans, Amerika Serikat, bertujuan untuk menyerang korban sebanyak mungkin. FBI menemukan bendara ISIS dalam truk tersebut dan akan menyelidiki lebih lanjut.

Hingga saat ini, setidaknya 10 orang telah meninggal dunia dan lebih dari 35 orang mengalami luka akibat insiden tragis tersebut.

“Pria ini mencoba menabrak orang sebanyak mungkin,” kata Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick.

“Dia bertekad untuk membuat kekacauan dan kerusakan yang ditimbulkannya.” lanjutnya.

Selain itu, FBI menemukan bendera ISIS di truk yang dikemudikan oleh pelaku. Hal ini mendorong FBI untuk menjalankan penyelidikan lebih lanjut, dilansir dari AFP pada Kamis (2/1/2025)

“Bendera ISIS ditemukan di dalam kendaraan tersebut, dan FBI sedang berupaya untuk menentukan potensi hubungan dan afiliasi subjek dengan organisasi teroris,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, Duncan juga menegaskan bahwa ditemukan indikasi alat peledak rakitan di dalam kendaraan pelaku, namun masih dalam penyelidikan apakah alat tersebut aktif atau tidak.

Kirkpatrick sebelumnya menyebut bahwa truk yang digunakan pelaku melaju dengan kecepatan sangat tinggi dan dengan maksud yang sangat jelas.

Ia juga mengungkapkan bahwa pelaku menembaki petugas polisi dan melukai dua di antaranya. Meskipun demikian, peristiwa ini tidak dianggap sebagai tindakan terorisme. Identitas atau keberadaan pelaku masih belum diketahui.

“Pria ini, pelaku ini, menembaki petugas kami dari kendaraannya saat ia menabrakkan kendaraan tersebut. Dua petugas kami telah tertembak, tapi kondisi mereka stabil,” kata Kirkpatrick.

Penyelidikan lebih lanjut kini ditangani oleh FBI. Kejadian mengejutkan ini telah menewaskan 10 orang dan melukai 35 lainnya setelah sebuah kendaraan menabrak kerumunan yang merayakan Tahun Baru 2025 di New Orleans pada dini hari tanggal 1 Januari 2025.