Rakyat News

Inspirasi Untuk Semua

Tutup Menu

Menko PMK Pratikno Beri Bantuan Penanganan Bencana di Sulsel Sebesar Rp14,4 Miliar

03/01/2025 11:45
Menko PMK RI, Pratikno bersama dengan Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan serta sejumlah pejabat lembaga RI ketika meninjau dan memberikan bantuan penanganan bencana di Sulsel hingga sebesar Rp14,4 miliar, Kamis (2/1/2025). | Foto: Dok Pemprov Sulsel.

RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, telah memberikan bantuan senilai Rp14,4 miliar untuk penanganan bencana di Provinsi Sulsel. Bantuan tersebut terdiri dari barang-barang dan dana operasional untuk tanggap darurat.

Menurut Menko PMK Pratikno, meskipun bantuan ini belum optimal, namun dapat digunakan sebagai langkah awal dalam tanggap darurat. Beliau menyatakan bahwa bantuan selanjutnya akan disiapkan sambil menunggu perkembangan.

“Kita melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana alam sebagaimana sudah dijelaskan oleh Kepala BMKG, bahwa memang kita ada potensi bencana karena curah hujan yang tinggi, karena itu perlu kita antisipasi,” kata Pratikno usai rapat koordinasi dengan Pemprov Sulsel, BNPB, BMKG dan seluruh Bupati serta Wali kota se-Sulsel, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (2/1/2025).

Pratikno menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan, namun juga dapat berdampak pada tanah longsor, banjir, serta gelombang tinggi yang perlu diwaspadai oleh para nelayan.

“Kami bersama jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan bupati dan wali kota telah disediakan semua agar dampak dari bencana ini dapat ditangani seminimal mungkin,” ungkap Pratikno.

“Infrastruktur fisiknya disiapkan, aparatnya disiapkan, masyarakat disehatkan. Tadi juga ada bantuan dari pemerintah pusat melalui BMKG ke pemerintah daerah,” tambahnya.

Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengatakan bahwa berdasarkan analisis evaluasi BMKG, ada potensi terjadinya bencana di provinsi tersebut. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi hari ini untuk membahas hal tersebut.

Suharyanto juga menyebutkan bahwa sejak beberapa waktu lalu, Menko PMK RI telah memimpin upaya pencegahan bencana di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur. Hal ini terbukti berhasil mengurangi dampak bencana menjelang pergantian tahun dari 2024 ke 2025 di Jawa.

“Hari ini di Makassar dan di provinsi lain juga sudah dilaksanakan. Makassar sudah 16 kabupaten kota yang terkena bencana, tetapi karena kesigapan pemerintah daerah bencana itu dapat ditangani,” pungkasnya.

Kepala BMKG RI, Prof Ir Dwikorita Karnawati, menyoroti potensi kejadian cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Bulan Januari 2025. Beliau juga mengingatkan masyarakat Sulsel untuk waspada, karena mulai Desember 2024 hingga Juni 2025 diprediksi sebagai puncak musim hujan dengan variasi di setiap wilayah.

“Di situ informasi cuaca mulai hari ini sampai 6 hari kedepan setiap jam tentang curah hujan, suhunya berapa tinggi, kecepatan dan arah angin seperti apa serta kelembapannya seperti apa, ada di aplikasi tersebut dan kita berikan peringatan dini,” jelas Dwikorita.

Dalam upaya mitigasi, BMKG mendorong masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca yang dapat berubah dengan cepat. Saran monitoring dapat dilakukan melalui aplikasi mobile BMKG yang tersedia di Store atau Playstore.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kunjungan dari Menko PMK RI, Kepala BNPB, dan Kepala BMKG di Provinsi Sulsel.

“Hari ini pemerintah provinsi Sulawesi Selatan bersama 24 kabupaten mendapatkan informasi yang sangat berharga dari Bapak Menko PMK, Kepala BMKG dan BNPB,” terang Prof Zudan.

“Kami akan mengeksekusi hasil rapat ini di lapangan untuk mulai memitigasi bencana dengan semua resikonya. Enam bulan ini saya minta kepada 24 kepala daerah, Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial untuk selalu bersiaga, sebagaimana intruksi kepala BMKG tadi,” lanjutnya.

Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat pesisir dan nelayan terhadap cuaca ekstrem.

“Begitupun para nelayan agar tetap waspada terkait tinggi gelombang, sebagaimana informasi yang disampaikan kepala BMKG dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan agar waspada terhadap curah hujan yang ekstrem,” tutupnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, turut hadir Kapolda Sulsel, Pangkoopsau, Perwakilan Pangdam Hasanuddin, Bupati dan Wali Kota se-Sulsel, Basarnas, serta pihak terkait lainnya. (*)

Tim Redaksi

Andi Fatur Rezky
Editor
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Kami mendeteksi Adblocker di perangkatmu

Iklan membantu kami untuk terus menghadirkan jurnalisme berkualitas. Dukung kami dengan menonaktifkan Adblocker.

Exit mobile version