KONUT – DPRD Konawe Utara (Konut) mendukung penuh proyek PT. Tiran dan terjun langsung kemasyarakatan untuk memberi pemahaman pada masyarakat terkait proyek tersebut.

Baca Juga: Soal Investasi Smelter PT. Tiran, Laode Ida: Mari Beri ‘Karpet Merah’

Ketua DPRD Konawe Utara (Konut) Ikbar menuturkan ia beserta anggota DPRD Konut lainya berkomitmen untuk memberikan dukungan langsung kepada PT Tiran untuk melakukan pembangunan proyek di Konawe Utara.

Sebab kata dia berbicara Konawe utara, khususnya untuk Sumber Daya Alam (SDA). Konut sangat dikenal potensi nikelnya hal itu sudah terkenal hingga seluruh Indonesia.

“Jadi kita memberikan dukungan full terhadap PT. Tiran, jadi khususnya untuk DPRD Konut sejumlah 18 orang sangat mendukung sekali. Maka dari itu kami mewakili masyarakat, menginginkan adanya pembangunan smelter di konut,” bebernya.

Kata dia dukungan yang diberikan tidak main-main dan bukan hanya sekadar kata-kata. Bahkan mereka siap untuk memberikan bukti nyata atas apa yang mereka ucapkan.

“Bertanda tangan darah pun kami juga siap untuk lakukan, yang penting menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat,” teragnya.

Hal itu diungkapan sebab saat ini kebanyakan masyarakat Konut masih kerja di wilayah Konawe maupun Marowali. “Tetapi dengan hadirnya nanti pembangunan pabrik dari PT Tiran pastinya masyarakat akan mendapatkan lapangan kerja dan tidak lagi bekerja di daerah lain, tetapi bisa bekerja untuk daerah sendiri,” terangnya.

Ia pun bersyukur sebab sampai saat ini tahap perkerjaan sudah berproses dan beberapa alat yang dibutuhkan untuk pembangunan sudah disiapakan. Hal inilah yang membuat mereka yakin bahwa pembangunan ini betul-betul akan dilaksanakan.

“Alhamdulillah saat ini PT Tiran sudah mempekerjakan 1000 masyarakat Konawe yang lagi bekerja di sana. Bahakan alat sudah 400 unit yang dibeli untuk pembangunan pabrik di Konut. Dan nilai investasinya sudah 2 triliun. Jadi dapat dipastikan pembangunan semelter ini akan terwujud,. Kami minta kepada oknum tertentu yang selalu menggangu dengan mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadinya, itu memalukan” urainya.