Makassar, Rakyat News – Klaim keberhasilan Danny Pomanto memimpin Kota Makassar yang diumbar pada kegiatan Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) di Hotel Sheraton Makassar, Senin (29/1/2018) malam ditanggapi kalangan aktivis mahasiswa di Kota Makassar.

Mantan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakuktas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, Anggriawan Asis menyebut mestinya di Rakorsus tersebut Danny tidak hanya mengumbar keberhasilannya tetapi program serta visi misi yang belum dituntaskan harusnya ikut di publikasikan.

Apalagi 8 program menuju masa depan yang menjadi janji politik Danny saat terpilih sebagai Walikota Makassar hingga kini tidak direalisasikan.

“Mestinya ini yang menjadi renungan Pak Danny bersama SKPD-nya di Rakorsus. Bukan justru bergembira riah dengan acara ulang tahun walikota yang dikemas seolah-oleh acara rakorsus. Sementara dana yang digunakan bersumber dari APBD,” sindir Amar, saat dikonfirmasi, Selasa (30/1/2018).

Amar membeberkan, adapun 8 jalan masa depan Danny yang menjadi visi misi dan programnya saat maju di Pilwalkot 2013 lalu antara lain.

Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas bebas korupsi, menuju bebas pengangguran.

Atasi macet, banjir, sampah, dan masalah perkotaan lainnya, pete-pete smart, halte,
bangun waterfront city selamatkan pesisir dan pulau-pulau Makassar, dan membangun sistim transportasi publik kelas dunia.

“Dari sekian banyaknya janji politik Pak Danny, program dan visi misinya diatas tidak ada yang terealisasi. Artinya Pak Danny memang suka umbar janji. Namun kegagalannya tidak berani dia publish,” ujarnya.

Keberhasilan Danny meraih berbagai penghargaan dinilai Amar tidak biaa dijadikan sebagai dasar berhasil pimin Makassar.

Sementara dia tak menyadari bahwa sebagai orang nomor satu di Makassar, ia gagal meletakkan pondasi yang baik di pemerintahan.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot terlibat korupsi bahkan sudah dipenjara.

“Jadi sekali lagi kami mengingatkan Pak Danny untuk meratapi kembali visi misi dan programnya yang belum direalisasikan, Banjir saja tidak bisa diatasi apalagi macet di Kota Makassar,” tegas aktivis mahasiswa ini. (*)