Tragedi Pesawat Jatuh di Sudan Selatan, 20 Tewas dan 1 Selamat
RAKYAT.NEWS, JUBA – Sebuah pesawat jatuh di wilayah utara Sudan Selatan, menewaskan 20 orang dan seorang yang selamat dalam insiden tragis tersebut.
Menteri Informasi Negara Bagian Unity, Gatwech Bipal Both, mengatakan bahwa tragedi ini terjadi di dekat ladang minyak di Negara Bagian Unity, tepatnya sekitar pukul 10:30 waktu setempat (08:30 GMT), tak lama setelah pesawat lepas landas menuju ibu kota Juba.
“Pesawat jatuh 500 meter dari bandara. Ada 21 orang di dalamnya. Saat ini, hanya ada satu yang selamat,” kata Gatwech melansir AFP.
Satu orang dinyatakan selamat dari peristiwa maut ini. Korban yang berhasil bertahan adalah seorang insinyur Sudan Selatan yang bekerja di ladang minyak.
Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Negara Bagian Bentiu untuk mendapatkan perawatan medis.
Pesawat nahas tersebut merupakan pesawat penumpang buatan Ukraina yang disewa oleh Greater Pioneer Operating Company (GPOC) dan dioperasikan oleh Light Air Services Aviation Company.
Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan segera dilakukan guna mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut.
“Pemerintah sangat berduka atas kecelakaan ini,” imbuhnya.
Sejumlah dugaan awal mengarah pada kemungkinan adanya kerusakan mekanis sebagai penyebab kecelakaan. Namun, otoritas penerbangan Sudan Selatan menegaskan bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan sebelum menyimpulkan faktor penyebab insiden tersebut.
Berdasarkan manifes penerbangan yang dilihat oleh AFP dan dikonfirmasi oleh otoritas setempat, seluruh penumpang yang berada di dalam pesawat adalah karyawan GPOC.
Mereka terdiri dari 16 warga Sudan Selatan, dua warga negara China, serta satu warga negara India.
Kecelakaan ini menjadi pukulan besar bagi dunia penerbangan Sudan Selatan, yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menghadapi insiden serupa. Infrastruktur penerbangan yang masih terbatas serta pemeliharaan pesawat yang kurang optimal menjadi tantangan serius di negara tersebut.
Para keluarga korban kini menanti kepastian mengenai jenazah orang-orang terkasih mereka. Pemerintah Sudan Selatan berjanji akan segera memberikan informasi terbaru mengenai proses evakuasi dan identifikasi korban.
Sementara itu, perwakilan dari GPOC menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi ini. Mereka juga menegaskan bahwa perusahaan akan bekerja sama sepenuhnya dengan tim penyelidik untuk memastikan kejelasan penyebab kecelakaan.
Di tengah kesedihan yang menyelimuti, insiden ini kembali menyoroti perlunya peningkatan standar keselamatan penerbangan di Sudan Selatan. Banyak pihak berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan