Makassar, Rakyat News – Ketua DPRD Kota Makassar, Farouk M Betta angkat bicara terkait kabar lumpuhnya roda pemerintahan pasca penahanan Kepala BPKAD Kota Makassar, Erwin Hayya oleh Polda Sulsel beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pemerintahan jangan berpatok pada orang tetapi menurut Aru pemerintahan harus berjalan sesuai sistem.

“Masa karena satu orang saja, pemerintahan dan pelayanan pakum. Ini kan tidak logis namanya,” tegas Aru, saat dikonfirmasi, Sabtu (3/2/2018).

Untuk itu, harusnya Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengambil tindakan lebuh cepat melakukan pergantian sehingga proses pelaksanaan program dan pelaksanaan hal-hal yang sifatnya rutin di pemerintahan bisa berjalan baik, dan fungsi-fungsi pelayanan ke masyarakat terpenuhi.

“Jadi sekali lagi, pemerintahan bukan bergantung pada orang, tapi sebuah sistem. Kalau ada yang menghambat harus cepat di benahi bukan malah diperkeruh dan memperuncing persoalan,” sindirnya.

Untuk itu, Aru mengajak kepada pemerintah untuk dapat bersama-sama bekerja dengan berorientasi pada upaya melayani masyarakat.

“Mekanisme penerapan (penunjukan Pelaksana Tugas BPKAD,red) itu ada aturannya dan memungkinkan untuk dilakukan. Apalagi dengan proses penahanan pak Erwin, saya pikir mari kita sama-sama lebih meluangkan waktu dengan orientasi untuk melayani masyarakat,” ucapnya.

Aru mengaku heran karena penahanan Erwin Hayya dianggap sangat luar biasa.

Luar biasanya karena Kepala BPKAD diklaim sulit mencari penggantinya.

Artinya, ada pengecualian soal jabatan lowong itu. Kalau memungkinkan dan takut dengan persoalan itu, silahkan berkonsultasi ke DPR, atau di satu tingkat diatasnya seperti Pemprov.

Jika dianggap belum bisa, konsultasikan ke Kemendagri. “Pasti ada jalannya karena semua diatur dalam aturan pemerintah,” kata Aru menyarankan.

Aru juga menyinggung pernyataan Wali Kota Makassar yang seolah-olah menyalahkan Polda Sulsel atas penahanan Erwin Hayya.